TRIBUNNEWS.COM – Simak artikel tentang Gunung Lumpur ini.
Mengutip Britannica.com, Gunung Lumpur atau gunung lumpur adalah lumpur yang naik melalui sedimen di atasnya.
Beberapa gunung lumpur terbentuk oleh aktivitas mata air panas, dimana gas dan air bereaksi secara kimia dengan batuan di sekitarnya untuk membentuk lumpur mendidih.
Gunung lumpur juga dapat terbentuk karena tekanan kompresi, ketika gas metana dan hidrokarbon bercampur dengan lumpur lalu terdorong ke atas dan meledak ke permukaan.
Ledakan tersebut mengubah lumpur menjadi kerucut.
Karena tekanan kompresi dan kedalaman asal campuran, lumpur yang dihasilkan oleh gunung lumpur seringkali panas dan disertai uap.
Sedangkan menurut laman Wikipedia, gunung lumpur adalah bentang alam yang terbentuk akibat letusan lumpur, air, dan gas.
Fenomena gunung lumpur dapat disebabkan oleh berbagai proses geologi.
Sebagian besar lumpur yang dihasilkan oleh gunung lumpur terbentuk sebagai air panas.
Air panas dipanaskan di bawah permukaan, bercampur dan digabungkan dengan endapan mineral bawah tanah membentuk eksudat lumpur keruh.
Material tersebut kemudian terdorong ke atas melalui patahan atau retakan geologi akibat ketidakseimbangan tekanan bawah tanah.
Seperti yang Anda ketahui, gunung lumpur sebenarnya bukanlah gunung es karena fenomena ini tidak menghasilkan lava dan belum tentu didorong oleh aktivitas magmatik.
Suhu gunung lumpur aktif biasanya tetap konstan dan jauh lebih rendah dibandingkan suhu gunung berapi beku.
Suhu gunung lumpur dapat bervariasi dari 100 °C (212 °F) hingga 2 °C (36 °F).
Ukuran gunung lumpur tersebut adalah tinggi 1 atau 2 meter dan lebar 1 atau 2 meter, tinggi hingga 700 meter dan lebar 10 kilometer.
(Tribunnews.com/Nurkhasanah)