TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk sepakat membagikan dividen final sebesar Rp18 per saham dengan total nilai Rp540 miliar yang diputuskan dalam Rapat Umum Tahunan (RUPST) di Aula Agrowisata, Kompleks Pabrik Sido Muncul, Kabupaten Semarang, Rabu (15/5/2024).
Sebelumnya, emiten berkode saham SIDO ini telah membagikan dividen interim sebesar Rp 12,6 per saham pada November 2023.
Jadi secara total, perseroan telah membagikan laba bersih sebesar 97 persen pada tahun 2023.
“Seiring dengan hasil bisnis yang positif, kami berkomitmen untuk meningkatkan nilai pemegang saham. Salah satunya melalui pembagian dividen,” kata David Hidayat, Kepala PT Industri, Jamo Dan Farmasi Sido Mankul TB.
Dalam lima tahun terakhir, rasio pembayaran perusahaan jamu dan farmasi terbesar dan inovatif ini selalu di atas 85%. Hasil yang sangat baik ini didukung oleh posisi keuangan perusahaan yang sangat kuat dengan posisi kas yang stabil.
Pada kuartal I tahun 2024, SIDO berhasil mencatatkan omzet bersih sebesar Rp 1,05 triliun, meningkat lebih dari 16% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Seluruh segmen usaha perseroan mengalami pertumbuhan penjualan yang signifikan didorong oleh peningkatan volume baik di pasar domestik maupun internasional,” kata David Hidayat.
David juga melaporkan peningkatan penjualan ekspor sebesar 44 persen, sehingga berkontribusi 7 persen terhadap total penjualan pada kuartal pertama tahun 2024. Hal ini menandakan tren peningkatan konsumsi pada tahun 2024 mulai terlihat dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain itu, kata David, berbagai program pemasaran dan periklanan, serta pemanfaatan media sosial untuk meningkatkan brand awareness turut meningkatkan kinerja SIDO pada kuartal I tahun ini.
Dari sisi profitabilitas, margin laba kotor meningkat menjadi 59% pada kuartal pertama tahun 2024, naik dari 53% pada kuartal pertama tahun 2023. Segmen makanan dan minuman setelah normalisasi rantai pasokan.
Pada saat yang sama, beban operasional, termasuk beban periklanan dan pemasaran, serta beban administrasi dan umum, meningkat hampir 10 persen.
Namun angka tersebut masih kalah dibandingkan pertumbuhan penjualan. Hasilnya, margin laba usaha meningkat menjadi 47% dibandingkan 42% pada tahun 2023. Artinya, laba bersih setelah pajak mencapai Rp 390 miliar pada kuartal I 2024.
Manajemen tetap optimis dengan hasil positif SIDO menjelang akhir tahun, didukung oleh pemulihan belanja konsumen dan berbagai inisiatif strategis.
“Perusahaan juga akan terus fokus memperkenalkan produk baru, memanfaatkan media sosial untuk meningkatkan brand dan product awareness, meningkatkan kualitas retur melalui aplikasi My Sido Muncul, memperluas dan meningkatkan kinerja pasar ekspor dan pricing. Mempertahankan kinerja,” jelas David .
Selain itu, perseroan juga telah menandatangani perjanjian kerja sama penunjukan subdistributor dengan PT Atri Distributionndo, grup Alfamart, yang memperpendek jalur distribusi saluran komersial modern untuk meningkatkan penjualan dan margin keuntungan.
David berharap kerja sama serupa segera berkembang untuk jalur perdagangan inovatif perusahaan lain.