Berawal dari Skripsi, Alumni UPH Ini Tekuni Bisnis Pastry, Bikin Kue Bebas Susu dan Gluten 

Jurnalis Tribunnews.com, Rehmat V Nagarha melaporkan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Iram Amelia, pendiri Sugar Bloom Atelier dan mantan mahasiswa D4 Manajemen Perhotelan Universitas Pelita Harapan (UPH), menceritakan kisah awal mula ia memulai bisnis manisannya.

Aram mengatakan, ide mendirikan Sugar Bloom Atelier bermula saat ia menempuh ujian akhir skripsi di kampus UPH.

Ia menjelaskan, kue yang dijual di tokonya bebas susu dan gluten.

“Sebenarnya bisnis yang saya jalankan saat ini sebenarnya di kampus. Jadi awalnya hanya skripsi, saya kembangkan, bukan sekedar toko kue,” kata Iram Amelia

“Kami juga ingin punya baking studio. Selain masyarakat bisa membeli produk, pelanggan juga bisa belajar cara membuat kue,” kata Aram pada acara Inspirational Talk Hospitality 2024 bagi para profesional industri perhotelan, UPH Tangerang, Senin (27). /5/2024).

Aram menuturkan, selain membuka toko kue, ia juga mendirikan baking studio. Karena dia spesialis kue. Aram tidak ingin orang-orang memakan kue itu hanya untuk mencicipinya.

Jadi itu membuat kue sehat yang bebas gluten dan susu serta rendah gula.

“Karena saya spesialis kue, saya tidak ingin orang-orang hanya makan satu suap (kuenya), satu potong, secara seremonial, lalu meniup lilinnya. “Kami membuat produk yang sehat, bebas gluten, bebas susu, dan bebas gula,” jelasnya.

Selain kue sehat tersebut, penderita alergi tertentu juga bisa menikmati kue dari Sugar Bloom Atelier, kata Iram.

“Kadang-kadang kuenya tinggi gula dan lemak. Bagi yang tidak bisa konsumsi produk susu, senangkan saja tim. Lihat yang lain dan cicipi kuenya,” jelasnya.

Sementara itu, Arum mengatakan produk tersebut memiliki perbedaan tersendiri. Sejak tahun 2020, ia berhasil bertahan dari gempuran manisan lainnya.

“Mungkin dengan kuliah di sini (UPH), saya tidak hanya bisa belajar pengembangan produk tapi juga manajemen sumber daya manusia dan akuntansi. “Saya tidak ada endorsement, saya belajar (membayar) sendiri,” jelasnya.

Aram menjelaskan, memulai bisnis bukan sekadar menciptakan produk. Namun Anda juga harus bisa menjualnya.

“Jadi penting sekali kalau mau buka usaha, tidak hanya produknya saja. Ketika saya masih belajar, saya tidak hanya menemukan minat saya terhadap makanan manis. Tapi saya juga mendengarkan kuliah lain seperti akuntansi. Karena saya tahu bisnis itu bukan sekedar membuat produk, tapi juga harus bisa menjualnya,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *