Komandan militer Iran telah memerintahkan penyelidikan penyebab jatuhnya helikopter yang menewaskan Presiden Ibrahim Raisi dan rombongan.
TRIBUNNEWS.COM, Iran – Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Iran, Jenderal Mohammad Bagheri, telah memerintahkan penyelidikan penyebab jatuhnya helikopter yang menewaskan Presiden Ibrahim Raisi dan rombongan.
Jenderal Muhammad Bagheri telah menunjuk Wakil Kepala Staf Angkatan Bersenjata Jenderal Ali Abdullahi untuk memimpin tim khusus tingkat tinggi guna menyelidiki tuntas keadaan dan penyebab tragedi ini.
Menurut Tehran Times, tim khusus ini bertugas menyelidiki seluruh aspek kecelakaan untuk mengetahui penyebab bencana.
Seperti diketahui, pada Minggu /19 Mei 2020/, helikopter yang membawa Presiden Iran Ibrahim Raisi jatuh saat mengunjungi barat laut negara itu.
Helikopter itu jatuh di dekat tambang tembaga Sungun.
Terletak di antara Jholfa dan Warzakan di Provinsi Azerbaijan Timur, Iran, dan berjarak sekitar 70 km (43 mil) hingga 100 km (62 mil) dari Tabriz, salah satu kota terbesar di Iran dan rumah Presiden.
Spekulasi diundang
Jatuhnya helikopter Presiden Iran dan rombongan menimbulkan banyak spekulasi.
Ada spekulasi bahwa perwira intelijen Mossad Israel berada di balik tragedi tersebut.
Hubungan antara Israel dan Iran sedang tegang akhir-akhir ini.
Namun Israel membantahnya.
“Kami tidak melakukannya,” kata seorang pejabat Israel kepada Reuters yang tidak mau disebutkan namanya, beberapa jam setelah kematian Presiden Iran Ibrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter dikonfirmasi.
Saya khawatir dengan munculnya teori konspirasi
Pihak berwenang Israel menduga Iran akan mencoba menyebarkan teori konspirasi tentang keterlibatan Israel dalam kecelakaan itu.
Menurut Ynetnews, situs Revolutionary Guard Cyber Army yang berafiliasi dengan angkatan bersenjata Iran menyebutkan bahwa menembak jatuh helikopter yang membawa pejabat pemerintah akan memperkuat kemungkinan pembunuhan dan sabotase.
Selain itu, helikopter yang membawa Presiden Rice jatuh.
Sementara itu, dua helikopter yang mendampingi dinyatakan aman dan sampai di tujuan.
Pernyataan Jenderal Israel
Laporan bahwa Israel berada di balik jatuhnya helikopter presiden Iran muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara.
Karena Iran baru-baru ini menyerang Israel dan Israel merespons dengan cepat.
Terkait hal ini, Jerusalem Post mengutip mantan Penasihat Keamanan Nasional Israel Mayor Jenderal Yaakov Amidror yang mengatakan bahwa jatuhnya helikopter tersebut disebabkan oleh masalah teknis dan cuaca buruk.
Dia menyatakan, tidak ada pihak luar yang terlibat dalam kecelakaan tersebut.
Menurut dia, helikopter tersebut terbang di kawasan yang sangat berkabut dekat perbatasan Iran dengan Azerbaijan.
“Saya pikir wilayahnya sangat bergunung-gunung dan berkabut, dan armada helikopter Iran sudah sangat tua,” kata Javadanfar.
Amidror menampik kemungkinan bahwa Israel berada di balik kecelakaan itu.
“Buang-buang energi (bilang begitu),” ujarnya.
“Jika Anda ingin melakukan sesuatu yang berdampak baik di dalam maupun luar negeri, tidak ada yang menargetkan presiden,” katanya.
Helikopter dengan mesin tua
Belum diketahui jenis helikopter apa yang digunakan untuk mengangkut Presiden Raisi dan rombongan.
Bisa berupa helikopter militer atau pesawat Bulan Sabit Merah.
Iran mengoperasikan banyak helikopter, namun sebagian besar berasal dari Revolusi Islam di negara itu pada tahun 1979.
Akibat sanksi dan kendala keuangan, Iran kesulitan memperoleh suku cadang sehingga menyulitkan pemeliharaan.
Selain itu, penerbangan helikopter juga diduga akan mengalami kesulitan karena cuaca saat itu kurang mendukung.
Sumber: Teheran Times/Al Jazeera/JPost