TRIBUNNEWS.COM – Sekitar 20 ledakan terjadi di wilayah Krimea yang dikuasai Rusia pada Kamis (23/5/2024) malam.
Militer Moskow memperkirakan ledakan itu berasal dari munisi tandan yang dibawa oleh rudal jarak jauh ATACMS Ukraina yang dipasok oleh Amerika Serikat.
Russia Today melaporkan bahwa gubernur wilayah tersebut, Sergei Aksionov, mengatakan dua warga sipil tewas dalam serangan yang terjadi pada pukul 22.30.
Akibat serangan rudal musuh di semenanjung di kawasan Simferopol, dua orang tewas di kawasan itu, tulis Aksionov di saluran Telegram-nya.
Rudal tersebut menghantam sebuah gudang yang ditinggalkan di dekat kota Alushta dan tim darurat dikerahkan ke lokasi kejadian.
Simferopol adalah ibu kota Krimea, yang bergabung kembali dengan Rusia pada tahun 2014 setelah kudeta yang didukung AS di Kiev. Alushta terletak di pantai selatan semenanjung, timur laut Yalta.
Sementara itu, media Kiev, Pravda, melaporkan ledakan terdengar di kota Simferopol, Saki, Alushta, Yalta, Zhankoy, dan Yevpatoriya yang diduduki sementara.
Secara khusus, Saspilana melaporkan setidaknya lima ledakan di Olushta.
Otoritas pendudukan Rusia belum secara resmi menanggapi laporan ini.
Tampaknya saluran lokal menerbitkan video dari lokasi penyerangan.