TRIBUNNEWS.COM – Lengan militer kelompok perlawanan Palestina Jihad Islam, Brigade Al-Quds. Hal ini mengirimkan pesan menarik kepada tentara Israel.
Abu Hamzah, juru bicara Brigade Al-Quds, mengatakan Israel harus menarik pasukannya dari Gaza. sebagai syarat kembalinya sandera Israel
“Satu-satunya cara untuk membawa kembali tawanan Anda (Israel) adalah dengan menarik diri dari Gaza. Buatlah perjanjian pertukaran dan akhiri agresi,” kata Abu Hamzah merujuk pada Palestine Chronicle, Minggu (6/6/2024).
Tak hanya itu, Abu Hamzah juga menyampaikan bahwa Tentara Al-Quds sudah siap dan siap berperang di Gaza.
“Kami meyakinkan musuh bahwa kami masih dalam kondisi terbaik.”
“Kekerasan yang akan terjadi akan menyebabkan musuh meninggalkan Gaza karena malu,” katanya.
Abu Hamzah mengatakan, akibat dari keseriusan dan pengorbanan besar dalam perang banjir Al-Aqsa semakin terlihat.
Mereka juga menerima dukungan dari seluruh dunia untuk perjuangan Palestina.
“Kami menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kami kepada kelompok pendukung di Yaman, Irak, dan Lebanon di tengah peningkatan kekuatan musuh yang jelas, berkelanjutan, dan menyakitkan.”
Dalam laporannya, Abu Hamzah menegaskan bahwa Zionis Israel telah melakukan pembantaian terhadap penduduk sipil di Jalur Gaza. yang mereka tidak punya senjata
Ia juga menyatakan hal itu dalam upaya kemerdekaan Palestina Kelompok Al-Quds bersama dengan kelompok oposisi Ada perang yang terjadi di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Dalam beberapa pekan terakhir, Al-Quds telah melakukan beberapa operasi penembak jitu di seluruh wilayah serangannya.
“Kami telah mengumumkan penonaktifan dan penghancuran puluhan kendaraan di Rafah, Jabalia al-Zaytoun dan pinggiran Kegubernuran Pusat. dengan peluru sungguhan Bom barel dengan daya ledak tinggi dan Abibil,” kata Abu Hamzah.
Al-Quds juga menembak jatuh 11 pesawat Israel, termasuk Skylark, drone, dan pesawat intelijen dan pengintaian lainnya. di zona konflik di Gaza
Pejuang Palestina juga mengumumkan bahwa hampir setiap hari mereka menargetkan pasukan musuh dan pertemuan mereka di Rafah, Jabalia dan Netsarim dengan puluhan mortir dan roket 107 mm.
“Dalam beberapa hari terakhir, Kami membom wilayah Gaza, Bir Sabi, Sderot dan Ascalan yang diduduki. sambil menghadapi pasukan musuh yang putus asa di Rafah,” lanjutnya.
Hingga al-Quds terlibat dalam perjuangan keamanan yang kompleks untuk melindungi tawanan musuh. Update jumlah korban tewas di Jalur Gaza
Setidaknya 36.379 warga Palestina tewas dalam serangan Israel. Kementerian Kesehatan Palestina Dinyatakan pada Sabtu (6/1/2024)
Kementerian Kesehatan Palestina menambahkan, 82.407 orang lainnya terluka dalam serangan itu.
“Serangan Israel telah menewaskan 95 orang dan melukai 350 lainnya dalam 24 jam terakhir,” kata pernyataan itu.
“Masih banyak orang yang terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan raya. Karena tim penyelamat tidak bisa menjangkau mereka,” tambahnya. Mengutip dari agensi Anadolu
Hampir delapan bulan setelah perang Israel Sebagian besar wilayah Gaza telah hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Israel telah dipanggil oleh Mahkamah Internasional untuk melakukan genosida di Jalur Gaza.
Akibatnya, Mahkamah Internasional memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di Rafah. Kota di Jalur Gaza selatan tempat lebih dari satu juta pengungsi Palestina mencari perlindungan.
(Tribunnews.com/Krudia Prabaavati)