TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Saat bayi mulai memasuki masa pemberian ASI (MPASI), orang tua kerap kebingungan dalam memilih jenis susu untuk menambah nutrisi dan menunjang bayi.
Di sisi lain, susu UHT akhir-akhir ini semakin populer karena dikenal bermanfaat dalam penyajiannya.
Susu UHT (Ultra High Temperature) adalah susu jenis apa pun yang diolah dengan cara dipanaskan pada suhu tinggi, yakni sekitar 135 derajat Celcius selama 1-2 detik.
Jadi mana yang lebih baik?
Dalam hal ini, dokter anak Dr. Diane Celestia Ecputri mengatakan susu atau susu dan susu UHT mengandung gula yang berbeda. Tergantung jenis dan merknya.
Menurut mereka, susu bergizi mengandung gula berupa laktosa, yaitu gula yang terdapat pada susu.
“Saat ini susu UHT secara umum tidak mengandung tambahan gula, kecuali ditambahkan dalam bentuk pemanis atau perasa,” kata Dr Dian dalam keterangannya, Selasa (16/4/2024).
Namun, beberapa merek susu UHT mungkin mengandung sedikit gula tambahan sebagai bagian dari prosesnya.
Susu UHT, yang dikenal dengan perlakuan suhu tinggi untuk membunuh bakteri dan meningkatkan umur simpan, efektif dan tersedia di pasaran. Namun dibandingkan susu murni, susu UHT memiliki nilai gizi yang lebih tinggi.
Secara umum susu UHT hanya mengandung lemak, protein, gula, garam, vitamin, kalium, kalsium, magnesium, fosfor dan zinc. Sedangkan susu pertumbuhan diformulasikan khusus untuk bayi sesuai usianya.
Selain nutrisi seperti UHT, juga mengandung nutrisi lain seperti DHA, Omega 3 dan 6 yang baik untuk kekebalan tubuh serta meningkatkan kesehatan jantung dan otak pada anak. Ada juga susu terbuka yang diperkaya dengan zat besi. Merupakan kombinasi unik zat besi dan vitamin C yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi hingga dua kali lipat.
Maka tidak mengherankan jika nutrisi dalam susu dapat memberikan dukungan yang dibutuhkan anak Anda untuk belajar, kreativitas, dan keterampilan memecahkan masalah.