TRIBUNNEWS.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Jumat (31/5/2024) menerbitkan daftar wilayah di Indonesia yang mungkin mengalami cuaca ekstrem.
Berdasarkan laman BMKG, hujan lebat disertai petir dan angin diprakirakan terjadi di 17 wilayah.
Wilayahnya meliputi Riau, Bengkulu, Jambi dan Kep. Bangka Belitung dan Kalimantan Barat.
Sementara sembilan kabupaten lainnya berpotensi hujan dan angin.
Berikut daftar wilayah yang berpotensi mengalami cuaca buruk pada Jumat 31 Mei 2024: Wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang: Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Bengkulu Jambi Kep. Wilayah Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, Papua kemungkinan disertai petir dan angin kencang: Aceh Kep. Riau Sumatera Selatan Jawa Barat Jawa Timur Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Selatan Kalimantan Selatan Sulawesi Selatan Pemicu Cuaca Ekstrem
Berdasarkan pantauan Bmkg.go.id, perlambatan (konvergensi) kecepatan angin memanjang dari Sumatera Barat hingga Selat Malaka, dari Lampung hingga Bengkulu, dari Kalimantan Selatan hingga Kalimantan Barat, dari Laut Maluku hingga Sulawesi Barat. , di Laut Banda dan dari Dataran Tinggi Papua hingga Papua Barat.
Kemudian, terpantau zona konvergensi di Laut Cina Selatan.
Kondisi tersebut dapat meningkatkan potensi berkembangnya awan hujan di sepanjang zona konvergensi/merger. Peningkatan kecepatan angin hingga 25 knot terpantau di Laut Arafuru berpotensi meningkatkan tinggi gelombang di perairan sekitarnya.
Kemampuan lokal yang kuat dalam mendukung proses konveksi skala lokal terdapat di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.
Selain itu NTT, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, dan Papua Dataran Tinggi.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)