Dilansir reporter Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Berikut gejala paling umum yang mungkin dialami saat menderita batu empedu atau kolelitiasis.
Konsultan Gastroenterologi-Hepatologi RS Silwam MRCCC Semangi (MRCCC) Dr. Irsan Hasan, Sp.PD, KGEH, FINASIM menjelaskan, salah satu gejala batu empedu yang paling umum adalah nyeri mendadak di sisi kanan atas.
“Sakitnya bisa menjalar ke punggung dan bahu,” ujarnya, Senin (3/6/2024).
Kita tahu bahwa batu empedu adalah suatu kondisi ketika massa keras yang mengandung kristal terbentuk di dalam tubuh atau di saluran empedu.
Kantung empedu merupakan organ kecil yang terletak di bawah hati dan berfungsi untuk menyimpan empedu yang diproduksi oleh hati.
Batu empedu terjadi ketika kolesterol, garam empedu, atau zat lain tidak seimbang dalam empedu.
Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya batu empedu.
1. Kelebihan Kolesterol: Salah satu batu empedu yang paling umum adalah kelebihan kolesterol.
Kolesterol berlebih dapat larut dan membentuk endapan sehingga membentuk batu.
2. Ketidakseimbangan garam empedu: Garam empedu adalah zat yang diproduksi oleh hati untuk membantu empedu melarutkan lemak dalam makanan.
“Jika terjadi ketidakseimbangan produksi garam empedu, dapat memicu terjadinya batu empedu,” kata dr Irfan.
3. Faktor Genetik: Riwayat masalah batu dalam keluarga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena batu.
Faktor genetik berperan penting dalam kerentanan pembentukan batu.
4. Kehamilan: Selama kehamilan, seorang wanita mengalami perubahan kadar hormon, dimana kadar estrogen meningkat.
Perubahan ini dapat mempengaruhi struktur empedu dan menyebabkan pembentukan batu.
5. Obesitas dan pola makan: Pola makan berlemak dan tidak sehat, terutama pola makan berlemak dan rendah serat, dapat meningkatkan risiko pembentukan batu karena dapat mengubah komposisi dan konsentrasi empedu.
Jenis batuan
Berdasarkan komposisinya, batuan dibedakan menjadi tiga jenis utama:
1. Batu Kolesterol: Batu jenis ini sangat umum ditemukan dan banyak mengandung kolesterol.
Batu kolesterol terbentuk ketika jumlah kolesterol dalam empedu melebihi kemampuan empedu untuk melarutkannya. Biasanya berwarna kuning hingga coklat.
2. Batu Pigmen: Batu pigmen terbentuk ketika pigmen bilirubin, suatu zat yang dihasilkan oleh pemecahan sel darah merah, terakumulasi dalam empedu.
Jenis batu ini dikaitkan dengan kondisi medis tertentu, seperti sirosis hati, anemia hemolitik, atau infeksi saluran empedu. Batuan beku biasanya berwarna coklat atau hitam.
3. Batu Campuran: Sesuai dengan namanya, batu jenis ini mengandung campuran kolesterol dan pigmen.
Kehadiran batu biasanya dikaitkan dengan informasi mengenai faktor risiko atau penyebab batu, seperti obesitas atau kehamilan.
“Penting untuk dicatat bahwa jenis batu empedu yang berbeda memiliki karakteristik yang berbeda. Mengidentifikasi jenis batu empedu yang tepat berperan penting dalam menentukan pilihan pengobatan yang tepat.”