TRIBUNNEWS.
Usai sensus 88, anggota TPS Fabri Adriancia dikabarkan ditangkap di sebuah restoran makanan Prancis di kawasan Spit, Jakarta Selatan.
Sebanyak 88 orang warga yang ditangkap diketahui berinisial IM dan bergelar Bripda.
Saat itu, ia diduga menyamar sebagai pegawai sebuah perusahaan pelat merah dengan menggunakan HRM awal.
Berdasarkan informasi yang bocor, IM saat ini sedang menjalankan misi ke Sikat Jampidsus.
Tak sendirian, IM diduga menjalankan misi tersebut bersama lima orang yang dipimpin seorang polisi kelas menengah.
Namun garnisun Jampidsus saat itu hanya berhasil dipertahankan oleh IM.
Lalu siapakah Fabri Adriana? Lihat profilnya di bawah ini. Profil Jampidsus Febrie Adriansyah
Berdasarkan laman resmi Kejaksaan RI, Fabri Adriansia lahir di Jakarta pada tahun 1968. 19 Februari
Meski lahir di Jakarta, Fabri menghabiskan masa kecilnya di Jambi.
Fabri bahkan mengenyam jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi di Jami.
Karir Fabri Adriana dimulai pada tahun 1996 saat bekerja di Kejaksaan Negeri Sungai Banyak di Kerenchi.
Jabatan terakhirnya di Kejaksaan Sungai Banyak adalah sebagai Kepala Divisi Intelijen.
Setelah itu, Febry berpindah tugas.
Ia pernah menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Bandung, Asisten Kepala Jaksa Tindak Pidana Khusus (Aspidsus) Jawa Timur, Kepala Kejaksaan Negeri Yogyakarta (Wakajati), Wakil Kepala Wakajati DKI Jakarta, dan Kapolda Nusa Tenggara Timur. (NTT) Mahkamah Agung (Cajati).
Fabrey juga pernah menjabat Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Reserse Kriminal Khusus (Derick Jampids).
Selama menjabat Dirk Jampidos, Fabre banyak menangani kasus-kasus besar.
Tiga kasus besar yang ditangani Fabri adalah kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya, kasus korupsi PT Asabri, dan kasus korupsi lembaga perkreditan PT Bank Tabungan Negara (BTN).
Pada 29 Juli 2021, Feby dilantik menjadi Kepala Kejaksaan (Cajati) DKI Jakarta.
Setelah lima bulan bertugas di Kajati DKI Jakarta, sebelumnya ia dilantik menjadi Wakil Jaksa Agung Reserse Kriminal Khusus atau Jampidis.
Februari 2022 resmi dilantik menjadi ketua jaksa Jampidsus. 6 Januari
(Tribunnews.com/Nurkhasanah/Ashri Fadilla)