Laporan Jurnalis Tribunnews.com Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono mendukung pembicaraan penambahan kementerian pada pemerintahan Prabowo-Gibran.
Menurutnya, kabinet adalah ruang gerak presiden.
“Kelonggaran Presiden dalam membentuk kabinetnya tidak boleh dihalangi,” kata Dave kepada wartawan, Kamis (9 Mei 2024).
Dave mengatakan, penambahan kementerian tidak harus selalu dipandang negatif.
“Karena jabatan menentukan seberapa cepat pemerintahan tumbuh,” ujarnya.
Dave menilai pembicaraan penambahan kementerian di era Prabowo-Gibran akan memudahkan pengambilan kebijakan bagi masyarakat.
“Presiden terpilih akan bisa lebih cepat melaksanakan kebijakannya dan bisa segera mewujudkan keinginannya dalam melayani rakyat,” kata Dave.
Sebelumnya, Wakil Ketua Partai Gerindra Habiburokhman menjawab pertanyaan yang muncul bahwa Prabowo-Gibran akan membentuk hingga 40 kementerian di kabinet yang mereka pimpin.
Habiburokhman mengatakan, sebenarnya persoalan pembentukan kabinet sepenuhnya merupakan hak prerogratif Prabowo Subianto sebagai presiden baru terpilih.
“Intinya apakah konstitusi itu tergantung pada Pak Prabowo sebagai presiden terpilih. Yang jelas dia yang menentukan apakah konstitusi itu efektif, tidak efektif, dan sebagainya,” kata Habiburokhman saat ditemui awak media di Kompleks Parlemen Senayan. di Jakarta pada Senin (5/6/2024).
Namun jika bicara angka, Habiburokhman menilai tidak akan menjadi masalah jika nantinya dibentuk banyak kementerian.
Pasalnya, Indonesia adalah negara yang besar dan juga mempunyai tujuan dan cita-cita yang besar.
Oleh karena itu, dengan melibatkan lebih banyak pihak maka tujuan mewujudkan cita-cita tersebut akan lebih tercapai.
Jadi kalau memang ingin melibatkan banyak orang, menurut saya tidak ada masalah. Malah semakin meriah buat saya pribadi, ujarnya.
Ia kemudian meminta penonton untuk tidak mengartikan postur “hebat” tersebut sebagai kondisi fisik seorang manusia.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini sadar, jika seseorang gemuk, bukan berarti ia sehat.
Namun menjaga lemak di jajaran kabinet berbeda dengan menjaga tubuh manusia.
Ia mengatakan, dalam urusan pemerintahan, semakin banyak pihak yang terlibat maka semakin baik.
“Jadi jangan kita bahas, kalau kita gemuk dalam konteks fisik seseorang itu tidak sehat, tapi dalam konteks suatu negara angka yang besar berarti besar, bagi saya tidak apa-apa, negara kita adalah negara besar. Tantangan kita besar, tujuan kita juga besar,” katanya.
Wajar jika kita harus mengumpulkan banyak orang, mengumpulkan pemerintah untuk menjadi besar, kata Habiburokhman.
FYI, jika benar jumlah kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran yaitu 40 kementerian, maka angka tersebut akan bertambah dari jumlah kementerian saat ini.
Sebagaimana tercantum dalam laman Presidential.go.id, jumlah Kabinet di NKRI pada pemerintahan Jokowi-Ma’ruf sebanyak 34 kementerian.
Jumlah tersebut terbagi dalam 4 kementerian koordinator dan 30 kementerian lapangan.