Wartawan Tribun Bekasi Randy Rutama melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Meski wajah pelaku terekam CCTV, polisi belum menangkap pelaku gangguan jiwa (ODJ) pelempar batu ke kepala perempuan. . bekerja sebagai guru.
Jalan Gunung Krakatau III RW 12 Harapan Jaya, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi Utara, seorang guru dilempari batu.
Muhammad Firdaus, Kasat Reskrim Metro Bekashi Kota, mengatakan petugas kepolisian kesulitan karena tidak mengetahui identitas pelaku.
“Warga sekitar tidak ada yang tahu (penjahat ODGJ). Kalau misalnya ada yang tahu, pasti cepat tertangkap, tapi kami bungkam,” kata Firdaus, Jumat (31/05/2024).
Petugasnya sekarang mendistribusikan deskripsi pelaku ke setiap kantor polisi untuk membantu mengidentifikasi pelaku.
“Pelakunya bukan warga sekitar, jadi kami masih mendalami dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian cabang untuk mengetahui kelakuan pelaku sesuai rekaman CCTV,” imbuhnya.
Sebelumnya, seorang wanita diketahui terluka parah akibat ledakan batu.
Firdaus menjelaskan, korban mengalami luka di bagian kepala dan memerlukan puluhan jahitan.
“Menurut keluarga korban, lukanya ada sekitar 10 jahitan,” kata Firdaus, Sabtu (5/11/2024).
Dan warga setempat menentukan perilaku pelakunya.
Menurut seorang warga bernama Bangkit, pelaku kerap berjalan atau keluyuran di sekitar tempat tinggalnya, namun ia tidak pernah berusaha mencelakakan warga dan kejadian serupa baru pertama kali terjadi.
“Sebenarnya saya sering melihatnya, tapi di perumahan tetangga sering saya lihat dan jarang di sini (jalan rumah),” kata Bangkit, Kamis (05/09/2024).
Bangkit menggambarkan ciri-ciri atau penampakan pelaku ketika aksinya terekam jelas di kamera CCTV di lokasi kejadian.
Pria tersebut berkulit coklat, berkumis, dan mengenakan kaos abu-abu dan blazer serta jaket yang tidak dikancing.
“Dari kamera pengawas terlihat pelaku juga melarikan diri di jalan raya,” jelasnya.
Meski mencurigai EDU, Bangkit berharap polisi atau pihak terkait bisa memberikan solusi yang bisa ditindaklanjuti.
Pasalnya kejadian serupa membuat khawatir dirinya dan warga sekitar.
“Mau dihukum atau tidak, penting untuk memastikan tidak ada korban. Kita di sini, apalagi kadang-kadang anak-anak keluar dengan cara yang berbeda dan kita khawatir,” pungkas Bangkit.
Sementara itu, petugas keamanan setempat Saeful Hamdi mengatakan, korban yang berprofesi sebagai guru sekolah dilarikan ke rumah sakit dengan air mengalir di bagian belakang kepala kanan.
“Sekarang korban di RS, kepalanya seperti pecah seperti mangga, mulus, lubangnya bocor,” kata Saful, Kamis (9/5/2024).
Pria berjanggut itu menceritakan kepada WIB, peristiwa yang terjadi pada Rabu (8/5/2024) itu bermula sekitar pukul 10.00 saat ia sedang bertugas di pos pengamanan sekitar lokasi kejadian.
Saat teh panas sedang mendidih, terdengar seruan minta tolong.
Dia segera berlari menuju suara itu.
“Saya datang, saya tanya kenapa jadi korban, dia menjawab memukul kepala saya (saat saya tunjuk ke arah kaburnya pelaku) dan saya langsung mengejar pelakunya,” ujarnya langsung.
Saat itu, Saful mengaku langsung berusaha mengejar pelaku yang melarikan diri ke jalan raya.
Ketika kami sampai di jalan utama, keberadaan penjahat masih belum diketahui.
“Dia (penjahat itu) berlari kencang.” “Bahkan warga berteriak minta tolong, tapi dia lari,” ujarnya jujur.
Berdasarkan video pengawasan keamanan setempat, pria yang diduga ODGJ itu beraksi sendirian dengan berjalan kaki.
Bermula saat korban sedang berjalan melewati lokasi kejadian, kemudian pelaku mengikutinya dan langsung melempari kepalanya dengan batu saat jaraknya sekitar 60 sentimeter (cm).
Setelah itu, saat korban terjatuh di antara semak-semak, ia langsung menyadari pelaku sedang melarikan diri.
“Dekat sekali, kurang dari satu meter,” tutupnya.
Mengetahui korban membutuhkan pertolongan, warga sekitar langsung membawa korban ke rumah sakit dengan bantuan ambulans untuk mendapatkan pertolongan medis.
(Sumber: Laporan TribunBekasi.com oleh Randy Rutama Putra/m37)
Artikel ini dimuat di Tribunbekasi.com hampir 1 bulan kemudian, polisi tidak menangkap tersangka yang diduga melempari guru ODGJ di Bekasi dengan batu.