TRIBUNNEWS.COM — Tentara Ukraina memastikan evakuasi pasukannya dari dua kota di Donetsk pada Minggu (5/5/2024).
Dua kota yang direbut tentara Rusia adalah Arkhangelsk dekat Ocheretino dan Kotlyarivka di jalan Koupyansky.
“Musuh menduduki Arkhangelskoe dan Kotlyarovka, mencapai perbatasan Ocheretino dan maju ke Novopokrovsky, Umansky, Pervomaisky dan Krasnogorovka,” kata Strana dalam sebuah pernyataan.
Rusia baru-baru ini mengumumkan pembebasan Arkhangelskoe di bawah kepemimpinan Avdeevsky.
Federasi Rusia telah merilis sebuah video yang konon menunjukkan penarikan pasukan Ukraina dari Arkhangelsk dengan tembakan artileri ke arah mereka.
Moskow juga mengumumkan evakuasi pasukan Ukraina dari desa Kotlyarovka ke Jalan Kupyansky. Media Rusia merilis video yang menunjukkan bendera Rusia dari kota tersebut.
Publik Rusia mengatakan bahwa pasukan Ukraina telah meninggalkan kota Arkhangelskoe dekat Ocheretino dan kota tersebut berada di bawah kendali Federasi Rusia.
Mereka melaporkannya di media sosial.
Federasi Rusia juga merilis video yang diduga memperlihatkan penarikan pasukan Ukraina dari Arkhangelsk dengan tembakan saat itu.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukan Rusia terus bergerak maju di Donbass dan merebut kota penting yang strategis, Ocheretino, di utara Donetsk.
Kementerian tersebut mengatakan bahwa kelompok militer Rusia “Pusat” “sepenuhnya membebaskan” koloni tersebut “dengan operasi [perang] yang aktif.” Ocheretino terletak 25 km barat laut kota Avdiivka, yang direbut oleh pasukan Moskow pada bulan Februari.
Laporan sebelumnya mengatakan pasukan Rusia telah merebut bagian selatan Ocheretino saat mereka maju melalui jalur kereta api lokal.
Russia Today melaporkan bahwa karena infrastruktur dan lokasinya, wilayah ini memainkan peran penting dalam keamanan Ukraina, karena membantu memasok kebutuhan militer Kyiv. Kota Chasiv Yar (disebut Chasov Yar di Rusia) dihancurkan dan menjadi lokasi perang Rusia-Ukraina.
Media Barat menyatakan bahwa setelah penangkapan Ocheretino, Rusia dapat mencoba mengepung tentara Ukraina dalam jarak dekat.
Menurut Deep State, saluran investigasi Telegram Ukraina, runtuhnya keamanan di wilayah tersebut disebabkan oleh kesalahan pembulatan.
Media mengatakan Brigade Mekanik ke-115 Ukraina gagal membantu Brigade ke-47 tepat waktu, sehingga sebagian garis depan terbuka untuk serangan Rusia. Pemimpin brigade ke-115 membantah tuduhan tersebut.