TRIBUNNEWS.COM – Tank M1A1 Abrams tampaknya tidak dikandangkan selamanya setelah tidak dapat digunakan lagi di medan perang Ukraina-Rusia.
Tank kebanggaan Amerika Serikat ini ditarik dan ditingkatkan kemampuannya untuk beradaptasi di medan perang Ukraina.
Menurut CNN, tank ini sangat rentan terhadap drone kamikaze.
Bagian atas tangki dianggap sangat rentan sehingga menjadikannya sasaran empuk bahkan bagi drone bunuh diri yang harganya relatif murah.
Ukraina dan negara-negara Barat seharusnya malu karena mereka harus melakukan sesuatu yang mereka olok-olok, yaitu melengkapi tank dengan sangkar baja.
Sangkar baja merupakan suatu alat pengaman berupa jaring baja yang dipasang pada bagian atas dan samping tangki. Fungsinya untuk mencegah ledakan drone sampai ke badan tank.
Meski bentuk ini tidak biasa dan menarik serta sudah pernah digunakan oleh Rusia, namun Ukraina enggan menggunakannya. Namun sangkar tersebut sangat efektif untuk mencegah ledakan tank.
Brigade Mekanik ke-47 Ukraina mengumumkan bahwa pasukannya dilengkapi dengan sangkar baja untuk tank Abrams.
Sementara itu, postingan di X Fennec_Radar menandakan pekerjaan telah selesai.
“Tentu saja pada akhirnya terjadi. M1A1 Abrams mendapat peningkatan armornya di bengkel,” tulis postingannya.
Sementara itu, postingan ini berisi foto-foto terbaru M1A1 yang dibalut sangkar baja.
“Kita harus menunggu dan melihat bagaimana dia melemparkannya,” tulis Fennec_Radar. Tank M1A1 Abrams yang ditingkatkan milik tentara Ukraina
Menurut pemberitaan sebelumnya, Amerika Serikat mengirim 31 tank M1A1 Abrams ke Kiev pada Januari lalu.
Namun delapan unit hancur dan rusak setelah diserang drone dan tank Rusia.
Abrams akhirnya mundur karena masalah yang terus berlanjut di lapangan.
Menurut Fennec_Radar, 23 perangkat yang tersisa saat ini sedang ditingkatkan, dengan beberapa perangkat telah selesai dan siap untuk didaur ulang. Tank M1A1 Abrams yang ditingkatkan milik tentara Ukraina