Transfer Pembalap MotoGP: Joan Mir Membelot, Jorge Martin & Bastianini Pepet Ducati

TRIBUNNEWS.COM – Gejolak terkini di bursa transfer pebalap MotoGP membuat Joan Mir menjauh dari Honda dan menginginkan motor yang lebih kompetitif.

Hal yang sama tidak berlaku untuk kandidat tandem Pecco Bagnaia. Dua pembalap yang diincar Ducati, Jorge Martin dan Enea Bastianini, mencoba bergabung dengan tim pabrikan asal Bologna.

Dilihat dari berbagai sumber, Mir punya banyak opsi untuk timnya musim depan. Juara dunia MotoGP 2020 itu masih bingung dengan keputusan tersebut.

Namun ia sendiri menjelaskan bahwa ia pernah mengalami masa sulit di Honda sehingga berdampak pada mentalitasnya saat membalap.

Dibandingkan musim-musim sebelumnya, Suzuki sangat kompetitif. Mengendarai motor Honda itu berbeda dan menurutnya sulit mendapatkan hasil bagus. Pembalap Honda asal Spanyol Joan Mir duduk di dalam kotak jelang sesi latihan bebas pertama Grand Prix MotoGP Portugal di Sirkuit Internasional Algarve di Portimão pada 24 Maret 2023. (PATRICIA DE MELO MOREIRA/AFP)

“Saya punya banyak pilihan, tapi saya tidak tahu apa yang ingin saya lakukan. Saya perlu sedikit waktu untuk memahami dan mengambil keputusan yang tepat untuk masa depan saya. Itulah kenyataannya,” kata Mir seperti dilansir Crash.

“(Di Honda) sangat sulit. Karena berbicara tentang diri saya sendiri, saya memenangkan dua kejuaraan di tiga kategori berbeda [dalam empat tahun],” tambah Mir.

“Kamu mendapat hasil yang luar biasa. Sekarang kamu tidak bisa mendapatkannya lagi, jadi kamu harus memotivasi diri sendiri dengan cara yang berbeda.”

Mantan tandem Alex Rins itu terus berusaha mengeluarkan yang terbaik dari Honda. Meski begitu, RC213V belum cukup untuk mendukung Mir menjadi lebih kompetitif.

Ia selalu membandingkan dirinya dengan pencapaian masa lalu. Dia mengatakan situasi saat ini sulit untuk dipahami.

“Hal-hal kecil, menjalani balapan dengan baik dengan peralatan yang Anda miliki, Anda benar-benar tidak bisa melakukan lebih dari itu. Dan memberikan usaha 100 persen. Itulah motivasi yang harus Anda temukan sekarang,” jelas Mir.

“Ini sangat sulit. Semakin banyak kesuksesan yang Anda raih di masa lalu, semakin sulit untuk memahami situasinya.”

Mir menegaskan, meski mengalami gangguan mental, ia akan tetap memberikan yang terbaik untuk Honda secara profesional.

“Tahun lalu adalah tahun yang sangat sulit bagi saya secara mental. Namun tahun ini, saya rasa suasana hati saya berbeda.”

“Saya berusaha tampil 100 persen, tetap profesional, memberikan umpan balik yang tepat, dan saya hanya ingin menjadi lebih baik,” kata Mir. Enea Bastianini dan Jorge Martin Pepet Ducati

Situasi di pabrikan Ducati saat ini jelas menjadi ancaman bagi Enea Bastianini yang bisa saja didepak oleh manajer Gigi Dall’igna.

Jorge Martin dan Marc Marquez diprediksi kuat akan menjadi tandem Pecco Bagnaia di level MotoGP musim depan.

Namun Bastianini menganggap hal itu aneh karena merasa punya potensi dan ingin tim menjaganya.

Namun Bastianini juga menyadari bahwa ia membutuhkan keberuntungan untuk mewujudkan potensinya menjadi prestasi juara. Enea Bastianini (kanan) dan Marc Marquez (kiri) mengikuti sesi latihan MotoGP Portugal 2024 di sirkuit Portimão, Jumat (22 Maret 2024). Enea Bastianini adalah yang tercepat. (Twitter @MotorbikeMag)

“Perasaan yang aneh karena saya punya kecepatan. Tapi terkadang Anda harus beruntung, Anda harus menggabungkan beberapa hal. Saat ini hal itu belum terjadi pada saya. Saya juga marah soal itu,” kata Bastianini Motorsport.

“Saya pikir Ducati melihat potensi saya dan melihat apa yang bisa saya lakukan. Tapi Ducati juga melihat apa yang dilakukan Jorge (Martin) saat ini. Dia juga memenangkan balapan (di Le Mans) dan pembalap yang sangat cepat.”

“Saya tahu keputusan Ducati sangat sulit,” pungkas mantan pebalap Gresini Ducati itu.

Sementara itu, Jorge Martin masih bercita-cita menjadi pebalap pabrikan Ducati di MotoGP 2025.

Padahal, Martin sudah bercita-cita menjadi pebalap pabrikan sejak menjadi penantang gelar juara musim 2023.

Hanya saja saat itu Martin belum mampu melakukannya karena Ducati masih mempertahankan Bastianini bersama Peco Bagnaia. Penampilan Jorge Martin di Le Mans pada agenda MotoGP Prancis 2024 – Pole position Jorge Martin, Sabtu (5 November 2024). (Grand Prix Sepeda Motor)

Namun musim ini, pembalap asal Spanyol itu menegaskan, setelah meraih banyak hasil bagus, sudah saatnya melangkah ke level pabrikan.

“Saya membalap bersama para juara yang luar biasa. Sangat menyenangkan dan menantang untuk mengalahkan mereka. Setiap pembalap ingin bergabung dengan tim pabrikan dan saya pikir ini adalah waktu yang tepat bagi saya,” kata Martin saat memastikan kemenangan tersebut saat balapan di paddock.

Martin tak hanya bercita-cita menjadi pebalap pabrikan Ducati, ia juga ingin mewujudkan mimpinya menjadikan Pramac juara dunia.

“Memenangkan gelar bersama Pramac akan menjadi mimpi yang menjadi kenyataan. Itu akan menjadi puncak perjalanan saya dan tim yang sangat mendukung saya,” jelasnya.

“Saya sangat berharap bisa bergabung dengan tim resmi Ducati dan terus meraih kemenangan bersama mereka,” pungkas Martin.

Gigi Dall’igna sempat bercerita kepada MotoGP bahwa dirinya masih bingung memastikan pebalap pabrikannya untuk musim depan.

Pilihan Gigi ada di antara tiga pembalap, Max, Martin, atau Bastianini yang saat ini duduk di kursi pabrikan.

Kabarnya, usai MotoGP Prancis 2024 pekan lalu, Gigi akan segera mengumumkan pembalapnya.

Pernyataan Gigi tersebut seolah memberi sinyal bahwa Catalonia akan memberikan pengumuman penting jelang laga melawan Barcelona.

(Tribunnews.com/Niken)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *