Demikian dilansir reporter Tribunnews.com Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden terpilih Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan demokrasi di Indonesia kini akan semakin kuat berkat perkembangan internet dan media sosial.
Dikatakannya, demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan dengan sistem demokrasi, dipimpin oleh rakyat dan berhak memilih pemimpinnya.
“Karena rakyat Indonesia banyak, maka diciptakanlah sistem perwakilan. Oleh karena itu, rakyat berhak memilih wakilnya untuk masuk parlemen. Rakyat dalam sistem presidensial juga berhak memilih presiden, mereka memilih bupati. mereka akan memilih gubernurnya dan itu sah dan itu yang diinginkan rakyat kita,” jelas Prabowo dalam wawancara eksklusif dengan TvOne. “Prabovo Subianto berbicara kepada Indonesia”, Rabu (22/5/2024) malam.
Ketika ditanya apakah pemerintahannya akan menanggapi kritik, Prabowo menekankan bahwa kritik harus penting dan objektif.
“Kamu harus dan kamu bisa.” Ini yang disebut kritik. Kritik-kritik yang saya sampaikan selama ini yang dikritik berimbang, tapi yang dimaksud kritik itu kritik yang konstruktif atau destruktif, tapi menurut saya kritik itu harus obyektif ya,” jawab Prabowo.
Terkait kebebasan pers, kata Prabowo, hal itu penting, meski beberapa kantor pers di Indonesia telah berubah menjadi konvensi bisnis dengan sedikit orang.
“Pers arus utama adalah sebuah bisnis dan bisnis itu mempunyai pemiliknya. Jadi, apakah media massa dengan khalayak kecil benar-benar mencerminkan kepentingan atau preferensi masyarakat?’ ujar Prabowo.
Prabowo berharap dengan pesatnya pertumbuhan media sosial, masyarakat bisa mendapatkan informasi dari berbagai sumber dan tidak dikendalikan oleh segelintir pemilik media.
“Sekarang ada fenomena baru yang disebut revolusi informasi, yang sekarang disebut media baru, internet, media sosial, dan TikTok lainnya. Informasi ini bisa menjangkau masyarakat dengan sangat cepat,” kata Prabowo.
Jadi menurut saya demokrasi akan kuat, sekarang demokrasi sudah kuat, sekarang 5-6 orang tidak bisa mengendalikan pemikiran bangsa, tutupnya.