Laporan reporter Tribunnews.com Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pembiayaan pemasok batu bara PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP) yakni PT Malinau Hijau Lestari (MHL) menyasar Jepang sebagai negara tujuan ekspor wood pellet.
MHL sedang membangun pabrik wood pellet untuk pasar ekspor di Malinau, Kalimantan Utara, dengan kapasitas produksi 150.000 ton. ton per tahun.
Investasi pembangunan pabrik ini sebesar 70 juta dollar AS, dimana hampir 50 juta dollar AS merupakan pinjaman dari PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP).
Direktur Utama MHL Helmy Paramaditya pada Jumat (26/04/2024) mengatakan Jepang saat ini menjadi pilihan tujuan ekspor karena letaknya yang dekat dengan Indonesia.
“Sebenarnya sudah banyak yang pakai (papan kayu), apalagi di Eropa kalau besar di sana. Jadi (Jepang dipilih karena) dekat,” kata Helmy.
Pabrik tersebut juga memiliki lahan budidaya yang akan selesai pada tahun 2022. “MHL akan menyediakan dan mengelola sendiri pasokan benihnya,” kata Helmy.
“Pusat ini dapat membantu penyediaan benih untuk menjamin kelangsungan kegiatan penanaman MHL,” lanjutnya.
Pabrik penggergajian tersebut rencananya akan selesai pada tahun 2025. Di bulan November. Saat ini pembangunan infrastruktur pendukungnya akan dimulai pada tahun 2024. pada bulan Juni, direncanakan selesai pada tahun 2025. pada bulan Juni, dan produksi komersial akan dimulai pada tahun 2025. Desember.
“Saat ini pembangunan pabrik sudah berjalan. Aturan tersebut diterapkan mulai tahun 2023. pada bulan Desember, dan target kami adalah selesai pada tahun 2025. Di bulan November. Tujuan dari jadwal konstruksi ini adalah agar kami dapat mencapai jadwal produksi komersial pada tahun 2025. Desember. kata Helmy.