Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 5 SD Halaman 96 Kurikulum 2013: Mendiskusikan Hasil Wawancara

TRIBUNNEWS.COM – Berikut jawaban topik Kelas 5 Sekolah Menengah Atas (SD) 5 halaman 96 pada silabus tahun 2013.

Pada dokumen pembahasan Topik 5 Kelas 5 SD halaman 96 siswa mendiskusikan hasil wawancara.

Sebelum mengerjakan soal latihan, siswa diminta membaca teks pendek halaman 94, “Teori Keluarga dan Kemitraan.”

Jika mengacu pada teks, siswa harus menyelesaikan soal latihan di halaman 96. Jawaban topik 5 kelas 5 SD halaman 96 Kurikulum 2013

3. Diskusikan hasil wawancara

– Diskusikan hasil pemikiran anda dan hasil wawancara yang anda lakukan.

A. Apa hubungan NKRI dengan semangat persahabatan dan kerja sama?

Jawaban: Kerjasama menguatkan semangat kekeluargaan sehingga tercipta rasa persatuan dan kesatuan dalam Indonesia.

B. Bagaimana memperkuat semangat kekeluargaan dan kerjasama?

Jawaban: – Mengutamakan kepentingan dan tujuan.

– menyelesaikan masalah melalui konsultasi.

– Pertimbangkan penderitaan negara kita dan orang-orang tetangga.

– menghormati hak dan tanggung jawab orang lain. Kunci Jawaban Kunci 5 Kelas 5 SMA Halaman 96 Silabus 2013.

– Anda ingin mempelajari bahasa, budaya dan tradisi daerah lain.

4. Presentasi hasil wawancara

– Bagikan hasil diskusi kelompokmu di depan kelas secara bergantian.

– Ingatlah untuk mendengarkan baik-baik hasil diskusi kelompok lain. Mari menulis

Tulislah catatan yang tidak biasa tentang semangat kekeluargaan dan interaksi yang ada di daerah Anda.

Untuk mendukung tulisan Anda, carilah kata-kata yang berbicara tentang kegiatan masyarakat yang menekankan semangat kekeluargaan dan kerjasama.

Anda dapat mencari artikel di koran, majalah, atau di Internet. Gunakan kata-katamu sendiri.

Tulis dengan hati-hati di kertas A4.

Ingatlah untuk menggunakan kalimat dan ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Menjawab:

Nonfiksi tentang semangat kekeluargaan dan kerjasama

Subak adalah sekelompok petani di Bali yang mengontrol penggunaan air di sawah.

Sawah biasanya dibatasi oleh ciri-ciri alam seperti sungai, jurang atau ciri-ciri lain yang terlihat jelas.

Suatu kelompok subak sering kali memiliki air yang mengalir ke sungai yang mengalir dari atau dekat lahan pertaniannya.

Para anggota kelompok Subak menggunakan teknik gotong royong dan gotong royong melalui “meminjam air”, bukan meminjamkan uang.

Oleh karena itu, setiap anggota harus bertanggung jawab atas penggunaan air bersama petani lain yang tergabung dalam Subak.

Sistem irigasi subak dikendalikan oleh suatu pengatur yang disebut Pekase atau Klin Subak.

Pekashes bekerja sama dengan para pemimpin lokal dan pemimpin lokal dalam melaksanakan tugasnya.

Pekash ini dipilih oleh para petani, bukan oleh para pemimpin lokal. Mereka mengelola dan memantau ketersediaan air pada tanaman kelompoknya.

Jika terjadi kekurangan air, sistem kredit air diterapkan sehingga semua petani mendapatkan cukup air untuk tanaman mereka.

Sistem irigasi Subak dikembangkan berabad-abad yang lalu oleh masyarakat Bali sebagai solusi mandiri masyarakat terhadap permasalahan air.

Segala permasalahan pertanian dibahas melalui diskusi dan perencanaan yang baik.

Hal ini mencakup pembahasan rencana irigasi, cara mengelola kualitas air, jumlah air yang akan didistribusikan dan waktu penggunaan air, termasuk siapa yang akan melakukannya.

Subak tidak hanya membayar air, tetapi juga membayar prinsip kerjasama dan pemerataan melalui penggunaan air dan pinjaman dari anggotanya.

Maka tak heran jika Subak diakui sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa) pada tahun 2012.

Penafian:

– Kunci jawaban di atas digunakan oleh orang tua atau wali hanya sebagai pedoman pendidikan anak.

– Siswa harus mengerjakan soal terlebih dahulu sebelum melihat jawabannya.

(Tribunnews.com/Gabriella)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *