Perang Rusia-Ukraina Hari ke-821: Pecat Petinggi Militer, Kremlin Bantah Sedang ‘Bersih-bersih’

TRIBUNNEWS.COM – Berikut update terkini perang hari ke 821 antara Rusia dan Ukraina pada Jumat (24 Mei 2024).

Gubernur Oblast Bryansk Oleksandr Bogomaz melaporkan bahwa sebuah drone jatuh di wilayah tersebut sekitar pukul 02.00 waktu setempat hari ini.

Dia tidak mengatakan apakah drone itu berasal dari Ukraina.

Namun Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan kemarin malam, Jumat (23 Mei 2024), ada 88 kombatan di garis depan, lapor Suspilne. Serangan di Kharkiv, Rusia menewaskan 7 orang

Sebuah rudal Rusia menewaskan sedikitnya tujuh warga sipil di Kharkiv pada Jumat (23 Mei 2024).

Selain itu, sekitar 20 orang terluka dalam serangan S-300, menurut laporan gubernur wilayah tersebut, Oleh Syniehubov.

“Serangan-serangan ini sangat serius dan kami menderita karena kami tidak memiliki sistem pertahanan udara,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Serangan udara Rusia menghantam pusat Lyubotin, sekitar 10 kilometer (6 mil) barat kota Kharkiv, melukai delapan warga sipil, dan serangan lain di kota Delkhachi dekat Kharkiv menewaskan 13 orang. Kecuali Antony Blinken, anggota Partai Demokrat AS setuju bahwa Ukraina menggunakan senjata AS untuk menyerang wilayah Rusia

Direktur Urusan Luar Negeri DPR AS Michael McCaul sependapat dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Keduanya berdebat mengenai pemerintahan Presiden Joe Biden yang mencabut larangan pasukan Ukraina menembakkan senjata yang dipasok AS ke wilayah Rusia.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Rusia menyerang Ukraina dari wilayahnya karena mengetahui Ukraina tidak boleh menyerang wilayah Rusia.

Menurut Guardian, Michael McCaul mengatakan pada pertemuan Kongres AS kemarin: “Mereka tidak bisa menang dengan pembatasan yang Anda terapkan pada mereka.” Serangan di Krimea, Ukraina, menewaskan 2 orang

Pemimpin semenanjung Krimea yang dianeksasi Rusia mengatakan serangan rudal di dekat pusat administrasi utama Ukraina, Simferopol, menewaskan dua orang.

Jurnalis militer Ukraina dan wartawan anonim melaporkan bahwa banyak sasaran yang diserang di semenanjung tersebut.

Berita RBK Ukraina melaporkan bahwa sasarannya bisa mencakup kantor penjaga pantai atau pusat intelijen. Kremlin menyangkal ‘pembersihan’ perwira militer Rusia

Kremlin telah menangkap dan membebaskan beberapa perwira senior militer Rusia karena mereka menyangkal adanya “pembersihan” perwira militer senior.

Meskipun ada penolakan dari Kremlin, beberapa pejabat tinggi militer Rusia menyambut baik penangkapan seorang jenderal tinggi yang mereka yakini bertanggung jawab atas runtuhnya pangkalan militer selama perang dua tahun di Ukraina.

Baru-baru ini, pihak berwenang Rusia menangkap wakil kepala staf senior Rusia Vadim Shamarin dan pejabat senior pertahanan atas tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.

Komite Investigasi Rusia juga mengumumkan penangkapan pejabat Kementerian Pertahanan Vladimir Verteletsky; Wakil Menteri Pertahanan Ivanov dan kepala staf perusahaan Yuri Kuznetsov. Pemimpin Rusia dibebaskan sebagai protes atas kematian massal di Ukraina

Mantan pemimpin Ivan Popov ditangkap minggu ini setelah dibebaskan dari penjara karena mengkritik kepemimpinan militer Rusia yang menyebabkan banyak korban jiwa di Ukraina.

Institute for War Studies (ISW), sebuah lembaga pemikir AS, menuduh Rusia menutupi kasus Ivan Popov yang sebenarnya dan berargumen bahwa ia terlibat dalam korupsi.

“Setelah perselisihan Popov dengan Kementerian Pertahanan Rusia, Kremlin mungkin telah menggunakan metode baru untuk menangkap pejabat senior Kementerian Pertahanan Rusia atas tuduhan korupsi untuk menyembunyikan alasan sebenarnya hukuman penjara 10 bulan bagi Popov. Komando Militer Rusia dan dikeluarkan dari komandonya posisi,” kata ISW.

Ukraina telah berhasil memulangkan 13 anak yang terpisah dari orang tuanya selama pendudukan Rusia di beberapa bagian negara tersebut.

Tujuh dari mereka kembali dari TOT dan enam lainnya sebagai bagian dari implementasi rencana aksi “Bring the Children Back UA” yang disetujui oleh Presiden Ukraina.

“Hari ini kami melihat personel garis depan dan warga memisahkan anak-anak dari orang tua atau wali sah mereka,” tulis Komisioner Hak Asasi Manusia Verkhovna Rada Dmytro Rubinets kemarin.

Menurut dia, anak-anak yang dipulangkan itu ada yang sudah kehilangan orang tuanya, dan ada pula yang mempunyai orang tua yang ingin dipulangkan.

“Beberapa orang bermimpi bisa bertemu keluarga mereka, tapi Federasi Rusia tidak mengizinkannya,” katanya. Drone Ukraina menyerang fasilitas militer Rusia

Direktorat Utama Pertahanan Ukraina kemarin menyerang instalasi militer Rusia di Tatarstan.

Sumber tersebut mengatakan bahwa drone GUR tiba di Kazan dan Nizhnokamsk, tempat produk beberapa perusahaan digunakan dalam operasi militer oleh Federasi Rusia.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain tentang Rusia dan Ukraina

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *