TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Neng Kumala Devi alias NKD (46), seorang ibu rumah tangga di Jakarta, menjadi tersangka karena membiarkan anaknya HR (17) berhubungan intim dengan pacarnya hingga melahirkan.
Menurut ketua RT tempat tinggal Nineng dan HR, Nurli mengatakan kesehariannya tidak bekerja.
Neng dihidupi keluarganya di Darien Sawit, Jakarta Timur.
“Enam orang tinggal di rumah Neng. Anaknya (HR) masih bersekolah. Saat Neng tidak bekerja, keluarganya membantunya. Jarang berinteraksi dengan lingkungan,” ujarnya, Selasa (21/5/2024).
Selain itu, warga juga tidak mengetahui bahwa HR memiliki dua jenazah. Sebab HR tetap bekerja seperti biasa.
Dia belum pernah melihat orang asing mendekatinya.
“Saya tidak pernah melihatnya, saya kira (pacar HR) tidak pernah ada. Kalau Bu Neen hanya punya satu anak, HR saja,” lanjutnya. Ia terancam hukuman 15 tahun penjara.
Ning dituduh membiarkan putri remajanya berhubungan seks dengan pacarnya.
Terbukti pula ia memfilmkan hubungan seksual tersebut dan membantu menggugurkan anak tersebut.
Sayangnya, tersangka lain, Norhiti alias N, memberikan uang sebesar 2 juta rupiah untuk membeli pil aborsi di Pasar Pramuka, Mataraman, Jakarta Timur.
Ia juga terancam hukuman penjara paling lama 15 tahun dan/atau denda 3 miliar rupiah.
Kehamilan HR baru terungkap pada April 2024.
Ning panik dan berencana membantunya menggugurkan bayinya.
Perawat mencoba menggugurkan janin dalam kandungan anaknya dan memberinya banyak obat.
Namun upaya tersebut tidak berhasil, saat Naing Kumala Devi meminta bantuan kepada seorang perempuan berinisial NA alias Nyai (55).
Ia meminta Nyai membantunya membeli obat aborsi.
Kasus tersebut terungkap saat HR akhirnya melahirkan pada 16 April 2024 di kamar mandi rumahnya di Daren Sawit, Jakarta Timur.
HR melahirkan bayi laki-laki pada usia 26 minggu atau sekitar 7 bulan karena aborsi akibat obat-obatan.
Saat itu, Neng Komala Devi langsung membawa HR dan bayinya ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan dan pengangkatan plasenta.
Sayangnya, saat bayinya lahir, kondisinya semakin parah sehingga dilarikan ke rumah sakit.
RSDG tidak bisa menyelamatkan nyawa bocah tersebut setelah memberikan bantuan medis kepada Darin Sawit.
Curiga dengan kondisi korban, tim medis akhirnya menghubungi Reskrim Polsek Daren Sawit dan Polres Metro Jakarta Timur. Menyangkal bahwa pacar putranya menyukainya
Ning menolak merasa tertarik pada pacar putranya.
Nin sebenarnya bilang dia takut sama HRD itu. Menurut Neng Komal Devi, pacar anaknya itu biasa berkata kasar.
“Laki-laki ini suka bicara kasar ke saya, suka panggil saya ‘anjingmu’, jadi saya takut,” kata Neng saat ditemui Kapolres Metro Jakarta Timur Kompol Nicholas Arie Lalipali, Senin (20/05/2024). bertanya pada ). .
Ning meminta bantuan kepada Komisaris Nicholas Ary Lalipali.
“Maafkan aku. Mohon bantuannya,” seru Neng Komala Devi.
Ning sering melihat anaknya berhubungan seks
Nicholas Ari Lalipalli menuturkan, Neng Komala Devi kerap melihat putranya berhubungan intim dengan pacarnya.
Polisi mengungkap motif Naing Komal Devi merekam aksi seksual anak tersebut melalui ponselnya.
“Latar belakangnya ibunya juga tertarik dengan pacar anaknya. Jadi ibunya mengizinkan putrinya berhubungan seks dengan pacarnya dan merekamnya. Tujuannya adalah kemandirian ibunya,” kata Nichols.
Menurut Nicholas Ari Lalipali, selama November 2023, Ning kerap melihat putranya berhubungan intim dengan pacarnya.
Berdasarkan pemeriksaan polisi, HR telah menjalin asmara dengan pacarnya selama satu tahun terakhir.
Ia beberapa kali diperkosa oleh pacarnya di depan ibunya saat ia sedang menginap di rumah kontrakan di kota Bixi, distrik Karni.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul “Pengakuan Lengkap Ibu tentang Cara Dia Merekam Putri dan Pacarnya Main Kuda di Kos dan Ketahuan Minta Bantuan”.
Dan
Ibu dari seorang ibu yang merekam hubungan seks antara anak dan laki-laki di Jakarta Timur tidak bekerja: membantu keluarga bertahan hidup