Israel Diam-Diam Timbun Lusinan Mayat di RS Al-Nasser Gaza, Mayoritas Korban Alami Penyiksaan

TRIBUNNEWS.COM – Puluhan jenazah warga sipil Gaza ditemukan terkubur di sekitar kompleks rumah sakit Al-Nasser di Gaza pada Senin (22/4/2024).

Penemuan jenazah ini terungkap setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menarik diri dari Jalur Gaza.

Setelah sebelumnya Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu memerintahkan pasukan militer Israel untuk melakukan “operasi tertarget dan terbatas” di sejumlah rumah sakit utama di Gaza.

Operasi militer ini dilakukan dengan dalih untuk memukul mundur kubu Hamas dari pusat Kota Gaza.

Setidaknya 50 jenazah ditemukan terkubur di kompleks rumah sakit Al-Nasser di Jalur Gaza saat penggalian dilakukan selama akhir pekan hingga Senin pagi.

Jenazah sebagian besar adalah wanita tua, anak-anak, dan remaja.

Penyebab kematian puluhan warga Gaza yang dimakamkan di rumah sakit Al-Nasser masih belum diketahui.

Namun, pihak berwenang Gaza meyakini kematian puluhan warga Gaza disebabkan oleh tindakan penyiksaan dan perlakuan buruk yang dilakukan tentara Israel selama invasi.

“Kami menunggu semua kuburan digali untuk mengetahui jumlah akhir para syuhada,” kata Mahmoud Basal, juru bicara badan pertahanan sipil, seperti dikutip Al Arabiya.

“Beberapa jenazah tidak diberi pakaian, yang tidak diragukan lagi menunjukkan bahwa (para korban) disiksa dan diperlakukan dengan buruk,” tambah Bassal.

Setelah penggalian dilakukan, para kerabat yang ditinggalkan datang secara bergiliran untuk mengambil jenazah kerabatnya yang dibungkus dengan kain putih.

Salah satunya, Mohammed al Kharazin, pergi ke area rumah sakit untuk mencari kabar tentang suaminya yang hilang sejak pasukan Israel menyerbu Khan Younis.

“Kami mencarinya tetapi sia-sia,” kata 2.000 warga Gaza

Menyusul penemuan puluhan mayat di Rumah Sakit Al-Nasser, juru bicara Pertahanan Sipil juga mengungkapkan bahwa sekitar 2.000 orang telah dinyatakan hilang sejak penarikan pasukan pendudukan Israel dari Gaza.

Sementara itu, setidaknya 34.097 orang telah tewas sejak perang pecah pada 7 Oktober.

Bassal menggambarkan tindakan tentara Israel terhadap komunitas Palestina di Jalur Gaza sebagai “pembersihan etnis”.

Kejahatan perang yang belum pernah terjadi dalam sejarah umat manusia. AS menjatuhkan sanksi terhadap pasukan Israel setelah pelanggaran hak asasi manusia

Amerika Serikat (AS) sedang mempersiapkan serangkaian sanksi untuk menghukum pasukan Netanyahu atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan tentara Netzah Yehuda Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken.

Dalam laman resminya, Blinken menyebut negaranya sedang melakukan penyelidikan atas keterlibatan militer Israel dalam insiden kekerasan di Tepi Barat. “Saya pikir adil untuk mengatakan bahwa Anda akan segera melihat hasilnya. Saya sudah mengambil keputusan – Anda bisa melihatnya dalam beberapa hari ke depan,” kata Blinken.

Blinken tidak merinci sanksi apa yang akan dijatuhkan kepada batalyon Netza Yehuda.

Namun, sumber AS mengatakan sanksi tersebut akan mencegah Israel mengucurkan dana bantuan militer AS untuk membantu batalion Netza Yehuda membeli senjata, dikutip Al Jazeera.

(Tribunnews.com/ Namira Junia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *