TRIBUNNEWS.COM – Kemenangan besar atas Madura United pada leg pertama final Championship Series membawa Persib Bandung di ambang juara Liga 1 2023/2024.
Seperti diketahui, Persib memanfaatkan situasi tuan rumah saat menjamu Madura United pada leg pertama final.
Persib bermain di Stadion Si Jalak Harupat pada Minggu (26/5/2024) tadi malam saat bertemu Madura United.
Tim besutan Bojan Hodak kesulitan mencetak gol di babak pertama dan baru tampil kuat di babak kedua.
Gol pembuka Ciro Alves (70′) dan tendangan David Da Silva (90+4, 90+12) memastikan kemenangan tiga gol Persibi tanpa balas.
Kemenangan atas Madura United di leg pertama jelas menempatkan Persib di leg kedua tangga juara.
Dengan kemenangan impresif tersebut, Persib perlu selangkah lagi untuk mengamankan gelar juara liga musim ini.
Pada leg kedua yang digelar di Stadion Madura United, Jumat (31/5/2024), Persib hanya butuh hasil imbang untuk meraih kemenangan.
Jika kalah, Persibi tidak boleh kalah lebih dari tiga gol melawan Madura United.
Berkaca dari situasi tersebut, tim besutan Maung Bandung semakin membuka peluang meraih gelar juara liga musim ini.
Jika mampu meraih gelar juara liga nasional musim ini, Persib akan mengakhiri penantian sepuluh tahun mereka.
Seperti diketahui, tim Kota Fugalaau sudah hampir sepuluh tahun tidak meraih gelar juara liga domestik.
Terakhir kali Persib menjuarai Liga 1 Indonesia adalah edisi 2014, saat Jajang Nurdjaman masih melatih.
Kini, setelah menjalani perjuangan berat selama 10 tahun, Persib berhasil menjadi juara Ligue 1 musim ini. Harga mahal dari sebuah kesabaran adalah Persib Bandung dan Bojan Hodak
Jika ada satu nama yang layak menjadi pahlawan tanpa tanda jasa Persib, maka itu adalah pelatih Bojan Hodak.
Ia datang menggantikan Luis Milla setelah posisi Persibi turun pada awal musim ini di kompetisi Ligue 1.
Bojan Hodak nampaknya mampu membuktikan kehebatannya sebagai pelatih dengan mengangkat profil Persib. Bojan Hodak berbicara dalam jumpa pers usai laga semifinal kedua Liga 1 2023/2024 antara Persib Bandung melawan Bali United, Sabtu (18 Mei 2024). (Persib.co.id)
Persib pertama kali masuk zona penalti saat Bojan Hodak menjabat sebagai pelatih tim Maung Bandung.
Perlahan tapi pasti, Bojan Hodak mampu membawa Persib kembali ke posisi semestinya.
Perjuangan Bojan Hodak menaikkan status Persib musim ini tak semudah membalikkan telapak tangan.
Pasalnya, Persib sempat mencatatkan rentetan hasil buruk di kompetisi Liga 1 pada awal masa kepelatihannya.
Rekor tanpa kemenangan dalam tiga pertandingan pembuka di musim pertamanya menangani Bojan Hodak mengecewakan.
Mereka sempat dua kali bertanding melawan Bali United dan Barito Putera namun kalah dari Persis Solo yang membuat Persib tertahan di dasar klasemen.
Beruntung kesabaran manajemen Persib dan Bojan Hodak akhirnya membuahkan hasil.
Persib yang awalnya terjerumus ke zona merah, berangsur-angsur naik ke papan tengah hingga kembali bersaing di papan atas.
Pada akhirnya Persib berhasil mengunci posisi kedua dan berhak masuk kejuaraan Liga 1 musim ini.
Kini Persib bisa yakin sudah mencapai final dan butuh satu langkah lagi untuk menyegel gelar juara Liga 1.
Andai bisa menjadi juara Ligue 1 musim ini, manajemen Persib pantas bersabar terhadap Bojan Hodak.
Bayangkan jika manajemen Persib tidak sabar dengan Bojan Hodak, karena banyaknya hasil buruk di awal latihannya.
Tak sulit, Persib memang tak berada dalam posisi seperti sekarang di tim juara Ligue 1 2023/2024.
Selama melatih Bojan Hodak, Persib hanya kalah dua pertandingan dari Pers dan Persebaya.
26 pertandingan berikutnya antara Persib dan Bojan Hodak berakhir dengan 15 kemenangan dan 11 kali seri.
Rata-rata 1,93 poin, 55 gol, dan 27 assist jelas bukan angka buruk bagi Bojan Hodak di musim pertamanya di Persib.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)