Dilansir Ilham Ryan Pratama dari TribuneNews.com.
TRIBUNNEWS.COM, Jakarta – Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di beberapa lokasi di wilayah Maluku Utara pada Senin (13 Mei 2024) dan Selasa (14 Mei 2024).
Penyidikan tersebut terkait penyidikan dugaan tindak pidana suap dan pencucian uang (TPPU) Gubernur Malut Abdul Ghani Kasba yang hilang.
Beberapa lokasi yang digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi adalah rumah Imran Jakub, Direktur Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara; Kediaman Muhaimin Serif, mantan Ketua DPD Partai Gerindra Malk Utara. Dinas ESDM PTSP Pemerintah Provinsi Maluku Utara.
Lokasi penggeledahan: rumah IJ, rumah MS, dan dua rumah pihak terkait lainnya. Kantor ESDM dan PTSP Pemprov Malut, kata Juru Bicara KPK, Ali Fikri, dalam keterangannya, Rabu (15 Mei 2024).
Dalam operasi penggeledahan tersebut, penyidik KPK menyita berbagai barang bukti termasuk dokumen izin pertambangan dan peralatan elektronik dari wilayah Malut.
Pak Ali menegaskan, semua bukti bisa menjelaskan tuduhan suap terhadap tersangka dan TPPU.
Penyitaan akan dilakukan setelah berkas perkara selesai, ujarnya.
KPK telah menetapkan Abdul Ghani Kasba sebagai tersangka kasus pencucian uang.
Keputusan itu berdasarkan perkembangan kasus suap dan gratifikasi yang sebelumnya menjerat Abdul Ghani.
Kasus suap Abdul Ghani juga didakwa KPK.
Lembaga antikorupsi telah menangkap dua pihak yang dituduh memberikan suap kepada Abdul Ghani.
Mereka adalah Muhaimin Shirif, mantan Ketua DPD Partai Gerindra Malut, dan Imran Jakub, Direktur Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemprov Malut.