Bos Bulog Ungkap Minimnya Antusias Petani dalam Program Jemput Gabah Beras

Diposting oleh reporter TribuneNews.com Nitis Havroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Eksekutif Perum Bulog Bayu Krishnamurti melaporkan, rendahnya minat petani terhadap padi atau pemetikan padi disebabkan oleh faktor sosial petani dan gabah kecil.

Hal inilah yang menyebabkan pemerintah membatasi penggunaan padi/beras oleh petani guna meningkatkan penyerapan beras.

“Bulog ternyata tidak berbuat banyak untuk menyimpan beras, dari jumlah itu yang memanfaatkan tempat penyimpanan beras tersebut tidak banyak, kenapa karena para petani juga mempunyai hubungan yang baik dan wilayahnya terkait dengan pabrik kecil tersebut,” kata Bayu saat meninjau Pusat Penggilingan Padi (SPP) Karawang, Jawa Barat, Senin (20/5/2024).

Bayu mengatakan, program panen padi/gandum merupakan sinyal pemerintah kepada petani untuk melakukan penyerapan beras. Meski bunganya rendah, Bayu mengklaim program tersebut tidak akan dibatalkan.

“Tentunya kami melihat konsumsi gandum dan beras menjadi sinyal bagi pasar bahwa Bulog siap masuk ke level pertanian,” kata Bayu.

Jadi tujuannya untuk menyadarkan pasar bahwa kalau tidak ada cara menggunakan cara tradisional, kita bisa menggunakan cara Kaleng,” imbuhnya. .

Bayu juga mengatakan, proses saat ini petani mengirimkan beras kering (GKP) ke pusat penggilingan untuk diolah menjadi gabah kecil. Setelah itu, penggilingan padi kembali mengirimkan beras secara acak ke Bulog.

“Jadi ternyata masih bisa, jadi harganya masih bisa didiskon. Jadi akhirnya mereka memilih program itu daripada menggunakan tempat penyimpanan beras,” jelas Bayu.

Sebelumnya, Perum Bulog berjanji akan menyerap produk dalam negeri sebagai proyek pemberian pemerintah.

Direksi dan seluruh jajaran Perum Bulog terus mengembangkan kerjasama dan kolaborasi dengan kelompok tani, pabrik penggilingan dan pihak-pihak yang terlibat dalam pembelian untuk meningkatkan penyerapan beras dan beras dari petani.

Suyamato, Direktur Penyediaan dan Pelayanan Publik Bulog mengatakan, “Untuk mempercepat proses penyerapan air, Bulog akan semakin banyak menciptakan pekerja penjemput beras/gandum untuk membeli langsung dari petani di seluruh wilayah kerja.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *