TRIBUNNEWS.COM – Presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto, menghadiri Bimtek dan Rakornas Pilkada PAN di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis (9/5/2024) malam
Selain kehadirannya, Prabowo juga memberikan pidato pada acara tersebut.
Mantan Danjen Kopassus yang pernah menjabat Menteri PAN itu bahkan mengincar partai politik yang mengaku sebagai Presiden pertama RI, Soekarno atau Bung Karno.
Berikut Tribunnews rangkum beberapa pernyataan menarik yang dilontarkan Prabowo pada Bimtek dan Rakornas Pilkada PAN:
Saat itu, Prabowo menanggapi doa Ketua Bagian PAN DPR RI Saleh Daulay yang meminta kader PAN mendapat masa jabatan menteri.
Prabowo menilai doa Saleh Daulay tercipta dalam acara tersebut.
Dalam doanya, Saleh Daulay berharap Prabowo memberikan lebih banyak kursi menteri kepada PAN.
Ketua Umum Partai PAN di DPR Saudara Saleh Daulay memimpin doa, doa politik yang sangat kreatif. Kalau kata masyarakat Medan, akses itu satu hal, teriak Prabowo.
Jadi Pak Daulay punya doa yang sangat istimewa, lanjutnya. 2. Prabowo: Kejujuran harus dibalas dengan kejujuran
Prabowo membeberkan alasannya menghadiri acara PAN.
Ia juga menyinggung loyalitas PAN dalam mendukungnya di tiga pemilu presiden.
Wah, sulit sekali tanpa saya. Kejujuran harus dibalas dengan kejujuran. Kejujuran itu seperti oksigen, kata Prabowo.
“Semakin tinggi kita mendaki gunung, semakin tipis oksigennya. Hanya yang kuat yang bisa mencapai puncak. Dan ketika dia sudah berada di puncak, dia menyadari pentingnya oksigen.”
Prabowo mengucapkan terima kasih atas kesetiaan PAN selama 15 tahun terakhir.
Menhan mengatakan hingga saat ini PAN belum meminta imbalan atas dukungannya pada Pilpres 2014, 2019, dan 2024.
“Ada kesamaan antara Gerindra dan PAN bahwa mereka tidak pernah meminta mahar, tapi yang meminta mahar adalah yang paling sesat,” ujarnya. 3. Menyadari pihak-pihak yang menolak bekerjasama
Saat itu, Prabowo menyemangati pihak-pihak yang tidak mau bekerja sama dengan pemerintahan masa depan.
Prabowo meminta partai-partai tersebut tidak ikut campur dalam pemerintahannya pada periode 2024-2029.
“Saya akan terus berjuang dengan semua pihak yang mau bekerja sama. Yang tidak mau bekerja sama, tidak apa-apa. Kalau ada yang mau menonton dari pinggir jalan,” kata Prabowo.
“Tolong jadi pendengar yang baik. Tapi kalau tidak mau bekerja sama, jangan ganggu orang karena ingin bekerja. Kita ingin bekerja, kita ingin bekerja, kita ingin menjaga kekayaan negara Indonesia. ” dia melanjutkan. 4. Pesan Jokowi bersifat kenegaraan
Prabowo pun mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ia mengatakan, Jokowi banyak membantunya.
Prabowo mengatakan, Jokowi juga berpesan agar dirinya memperkenalkan diri kepada para pemimpin dunia.
“Dia perintahkan semua menteri kasih informasi ke saya. Malah dia suruh saya: ‘Ke sini. Ke sana. Perkenalkan pemimpin ini, perkenalkan diri pemimpin itu,'” kata Prabowo.
“Kita butuh investasi, karena kita butuh pertumbuhan. Kita butuh pertumbuhan karena kita butuh lebih banyak perusahaan di Indonesia. Kita butuh perusahaan karena kita perlu menciptakan lapangan kerja yang layak bagi masyarakat kita,” lanjutnya. 5. Memastikan Bung Karno termasuk warga negara Indonesia
Prabowo mengatakan, ada salah satu pihak yang mengklaim Bung Karno adalah anggotanya.
Ia menegaskan, Bung Karno adalah milik seluruh warga negara Indonesia.
“Walaupun masih ada yang mengatakan bahwa Bung Karno seolah-olah berasal dari sebuah partai, namun sebenarnya tidak. Bung Karno adalah milik seluruh warga negara Indonesia,” kata Prabowo seperti dikutip Kompas.com, Jumat. 6. Klaim yang didukung oleh presiden 3
Saat itu, Prabowo juga mengaku merasa ada tiga presiden yang mendukungnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi), kemudian Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Prabowo mengatakan, ada tiga presiden yang memberikan dukungannya pada Pilpres 2024.
Makanya dia (Gus Dur) dukung saya dari surga, saya yakin dia ada di belakang saya. Saya kira mungkin Pak Harto juga mendukung saya, katanya.
Selain itu, Prabowo juga merasa Bung Karno mendukungnya.
(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Igman Ibrahim/Dewi Agustina) (Kompas.com)