SINGAPURA TRIBUNNEWS.COM – Penerbangan Singapore Airlines Boeing 777 300ER dari London ke Singapura mengalami turbulensi parah, menewaskan sedikitnya satu penumpang.
Penerbangan bernomor SQ321 kemudian dialihkan ke Bandara Suvarnabhumi Bangkok (BKK), Thailand, dan mendarat pada pukul 15:45 waktu Bangkok atau 08:45 WIB.
Pilot Singapore Airlines Boeing 777 mengirimkan kode 7700 sebagai kode darurat umum untuk turbulensi di udara.
Menurut FlightRadar24, setelah terbang sekitar 11 jam, setelah melintasi Laut Andaman dan mendekati Thailand, tiba-tiba turun dari ketinggian 37.000 meter menjadi 31.000 meter.
Seorang penumpang bernama Dzafran Amir (28) memberikan bukti. Ia mengatakan, pesawat yang ditumpanginya miring secara tiba-tiba sebelum turbulensi melanda.
“Tiba-tiba pesawat mulai miring dan berguncang, jadi saya mulai mempersiapkan diri menghadapi apa yang akan terjadi, dan tiba-tiba turunnya sangat tajam, semua orang yang duduk tetapi tidak mengenakan sabuk pengaman langsung terlempar ke langit-langit,” kata Zhou. . 2 (21 Mei 2024) kata Dzafran Azmir, pelajar berusia 28 tahun di dalam pesawat kepada Reuters.
Zafran mengungkapkan banyak penumpang Singapore Airlines yang kepalanya terbentur bagasi di atas kepala. Sebab, banyak penumpang yang tidak memakai sabuk pengaman atau seat belt.
Dia berkata: “Beberapa dari mereka membenturkan kepala mereka ke atas bagasi, yang rusak, dan mengenai tempat lampu dan masker berada, dan kemudian langsung menembus bagasi (The Straits Times).”