Laporan reporter Tribunnews.com Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Terungkap motif Muhammad Gilang Sadewo (MGS; 24) yang menikam seorang ustaz dan imam musala, Muhammad Saidih (71) hingga tewas di Kebon Jeruk, Jakarta Barat karena sakit jantung.
Kapolres Metro Jakarta Barat Pol M Syahduddi mengatakan, MSG rupanya jatuh cinta dengan keponakan Saidih yang berinisial A.
Namun saat MSG mendatangi rumah A yang juga merupakan rumah korban, MSG mengaku kurang diterima dan merasa malu dengan korban Saidih.
Jadi pelaku terluka dan berencana melakukan pembunuhan, kata Syahduddi saat jumpa pers, Jumat (24/5/2024).
Lebih lanjut Kapolres menjelaskan, pelaku MSG juga diketahui mempunyai rencana membunuh korban pada dua tahun lalu.
Namun aksi kejam tersebut terjadi di masa lalu sehingga masyarakat sekitar rumah korban tidak mengetahui identitas pelaku.
Oleh karena itu, motif pembunuhan ini dapat kami katakan tidak ada kaitannya dengan unsur SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan), hanya karena masalah pribadi yaitu balas dendam terhadap korban, jelasnya.
MSG yang sudah berstatus tersangka disangkakan dengan pasal berlapis, yakni pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.
Selain itu, tersangka dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang percobaan pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara dan Pasal 351 KUHP ayat 3 tentang penyalahgunaan yang mengakibatkan kematian seseorang.
“Dengan hukuman 7 tahun penjara,” tutupnya. Penyerang ditembak saat penangkapan
Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat terpaksa menembak MGS (25), pelaku penusukan hingga tewas seorang empu di Kebon Jeruk, karena menolak ditangkap.
Sementara itu, MGS sebelumnya ditangkap aparat di kawasan Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Kamis (23/5/2024) malam.
“Setelah melakukan perlawanan, pelaku akhirnya dilumpuhkan petugas,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Andri Kurniawan dalam keterangannya, Jumat (24/5/2024).
Namun Andri tak merinci lebih lanjut mengenai penangkapan MGS, termasuk motif penikaman.
Pasalnya, kata dia, saat ini penyidik masih mendalami pelaku yang masuk dalam daftar buronan tersebut.
“Masih dalam pertimbangan dan akan diumumkan dalam komunike,” tutupnya. CCTV menangkap tersangka penyerang yang menikam imam musala di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, saat hendak melarikan diri. (Dokter Warga)
Terkait kasus sebelumnya, MS (71), seorang lelaki lanjut usia (lansia) meninggal dunia saat hendak menunaikan salat subuh di musala kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Korban meninggal dunia setelah ditusuk orang tak dikenal (OTK) pada Kamis (16/5/2024).
“Iya betul, ada yang ditusuk orang tak dikenal saat hendak salat subuh,” kata Kapolsek Kebon Jeruk Sutrisno, Kamis (16/5/2024).
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 04.30 WIB. Korban yang merupakan seorang pengusaha ditikam saat meminum air untuk mencuci diri.
“Korban ditusuk dari belakang. MS (korban) bekerja sebagai pengusaha. Usai kejadian, korban langsung dibawa ke RS Graha Kedoya dan mendapat pertolongan dokter, namun selang 2 jam korban tidak dapat menyelamatkan nyawanya. “, dia berkata.
Polisi masih melakukan sejumlah penyelidikan terkait kasus ini. Saat ini polisi masih mencari pelaku penusukan tersebut.
“Kami juga sudah melakukan olah TKP dan mencari barang bukti serta mengecek CCTV dan keterangan saksi di lokasi. (Pelaku) belum tertangkap, masih kami dalami,” imbuhnya.