Kursi Panas Pelatih Chelsea Pengganti Pochettino: De Zerbi, Eddie Howe hingga Sebastian Hoeness

TRIBUNNEWS.COM – Chelsea telah berganti manajer dan pelatih sebanyak lima kali dalam dua tahun terakhir. Dari Thomas Tuchel, Graham Potter, Bruno Saltar, Frank Lampard hingga yang terbaru Mauricio Pochettino.

Mauricio Pochettino memutuskan mengakhiri kontraknya dengan Chelsea. Mantan manajer Spurs itu baru menghabiskan satu musim sejak direkrut pada musim panas 2023.

Performa Chelsea di awal musim di bawah asuhan Poch kurang begitu bagus, namun di penghujung musim The Blues tancap gas dan finis di peringkat 6 Liga Inggris, mengungguli Manchester United dan masuk zona Eropa.

Persentase kemenangan Pochettino merupakan yang terbaik dari empat manajer Chelsea sebelumnya, yakni 51 persen dalam 51 pertandingan. Pelatih baru Chelsea Mauricio Pochettino akan memimpin tim Chelsea. (Instagram @chelseafc)

Namun nyatanya, “Chelsea” dengan karakternya yang cepat tidak memberikan banyak waktu bagi sang spesialis untuk beradaptasi.

Lima pergantian pelatih di atas menjadi bukti bahwa Chelsea hanya menginginkan gelar juara dan tidak menyia-nyiakannya, Chelsea tidak peduli dengan filosofi atau gaya permainan tim.

Tentu saja hasil secepat itu tidak bisa diraih oleh ambisi Todd Boley di Chelsea.

Tak ada yang berani menduduki kursi panas pelatih Chelsea. Sejumlah pelatih berpengalaman dikabarkan tak akan kembali menangani tim London Barat ini.

Seperti Thomas Tuchel, Mourinho yang bukan lagi pelatih kepala The Blues.

Roberto De Zerbi yang mengakhiri kerja samanya dengan Brighton kini dikabarkan tengah menangani Chelsea.

Pada musim 2023/2024, De Derby melampaui semua ekspektasi dengan melawan tim-tim terbaik Liga Inggris.

Brighton berada di urutan ke-4 Liga Premier pada awal musim sebelum finis di urutan ke-11.

Namun bersaing di Eropa dengan tim kalah, Brighton berhasil menjadi juara di babak penyisihan grup.

Kemajuan Brighton terhenti di babak 16 besar karena mereka kalah 4-1 dari Roma.

Namun, mantan pelatih Sassuolo itu memberikan gaya permainan yang menarik kepada tim Brighton asuhannya. Namun hasil dan statistik menunjukkan kepemimpinannya sebagai pelatih muda.

Roberto De Derby juga diperkirakan akan menggantikan Pep Guardiola di Manchester City di masa depan.

Dalam perbincangan lain, nama Eddie Howe pun menjadi salah satu perbincangan terkait Chelsea.

Seperti De Derby, Eddie Howe juga mampu memberikan ekspektasi lebih kepada tim saat melatih Bournemouth dan Newcastle.

Eddie Howe biasanya memainkan formasi 4-3-3 yang sangat terstruktur di mana setiap pemain bisa fokus pada peran individunya di lapangan.

Inilah salah satu kelebihan Eddie Howe, dipadukan dengan para pemain Chelsea saat ini yang memiliki kualitas individu yang kuat. Manajer Newcastle United Inggris Eddie Howe (kiri) berbicara dengan striker Newcastle United Swedia #14 Alexander Isak (kanan) selama pertandingan sepak bola putaran kelima Liga Champions UEFA antara Paris Saint-Germain (PSG) dan Newcastle United ” 28 November 2023 di Parc stadion des Princes di Paris. Bertrand GUAY / AFP (Bertrand GUAY / AFP)

Ia diyakini bisa mengeluarkan lebih banyak energi dari setiap individu di timnya, seperti yang dilakukannya di Bournemouth dan Newcastle.

Eddie Howe berhasil membawa Bournemouth dari League Two ke Premier League.

Pochettino tak segan menyebut Howe sebagai salah satu manajer terbaik di Inggris.

Selama berada di Newcastle, ia mampu memastikan pemain seperti Alexander Isak dan Anthony Gordon berada dalam performa terbaiknya.

Keduanya telah mencetak 21 dan 11 gol di Liga Inggris musim ini.

Hanya sedikit orang yang berpikir, dan mungkin orang meremehkan Eddie Howe, tetapi ketika dia memimpin Newcastle, dia adalah orang yang patut diperhitungkan. The Magpies adalah tim yang ditakuti bermain di kandang sendiri. Berikut daftar pelatih yang pantas menggantikan Mauricio Pochettino:

1. Roberto De Derby (Di luar klub – meninggalkan Brighton)2. Eddie Howe (Newcastle)3. Kieran McKenna (Kota Ipswich)4. Enzo Maresco (Leicester City) 5. Michel (Girona) 6. Sebastian Hoeness (Stuttgart) 7. Thomas Frank (Brentford) 8. Vincent Kompany (Burnley)

(Tribunnews.com/Sina)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *