Ribuan warga Swedia memprotes Israel di Malmö, memprotes keterlibatan Israel Rael dalam Kontes Lagu Eurovision.
Tribune News.com – Ribuan warga Swedia melakukan protes di Malmö mengutuk partisipasi Israel dalam festival musik Eurovision.
Ribuan warga Eropa bersorak riuh saat perlombaan Aden Golan dari Israel.
Ribuan pengunjuk rasa pro-Palestina menentang keterlibatan Israel dalam kontes lagu Eurovision di Malmö, Swedia pada 11 Mei.
Diperkirakan 6.000 hingga 8.000 pengunjuk rasa berkumpul di alun-alun Malmö dan kemudian berbaris menuju lokasi kontes, memegang bendera Palestina dan menyanyikan lagu “Disatukan oleh Eurovision melalui genosida”.
Beberapa pengunjuk rasa juga terdengar meneriakkan “Anda memalukan”, mengarahkan penonton untuk memasuki stadion, dan menyerukan tidak adanya bentrokan pada acara tahun ini karena partisipasi artis Israel.
Penonton yang pro-Palestina terdengar “mencemooh” artis Eurovision Israel Eden Golan selama penampilannya.
Aktivis perubahan iklim Greta Tunberg bergabung dalam protes tersebut tetapi dikawal oleh polisi Swedia dari lapangan.
Aktivis anti-perang telah bersuara selama berminggu-minggu tentang apa yang mereka anggap sebagai standar ganda yang setara
Merujuk pada hal tersebut, European Broadcasting Union (EBU), yang bertanggung jawab atas kompetisi tersebut, melarang Rusia mengikuti Eurovision pada tahun 2022 setelah invasi ke Ukraina.
Meski menyerukan agar Israel mundur dari kompetisi tersebut akibat perang brutal di Gaza, namun pihak penyelenggara Eurovision menolak melakukan hal tersebut.
Pada bulan Maret, EBU menegaskan kembali partisipasi Israel, membenarkan bahwa Aden Golan akan mewakili Israel dalam kompetisi tersebut.
Penyelenggara Eurovision menolak lagu pertama Golan “October Rain” karena jelas-jelas mengacu pada operasi militer Al-Aqsa yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober.
Menanggapi kritik atas partisipasi Golan dalam Eurovision, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim bahwa Golan telah “memenangkan” kontes tersebut dan bahwa protes tersebut merupakan bagian penting dari “gelombang ketakutan anti-Semitisme”.
Pada semifinal pertama pada tanggal 7 Mei, EBU mengkritik penyanyi pop Swedia-Palestina Erik Saadi karena meremehkan “sifat politik acara tersebut” dengan mengenakan Keffiyeh Palestina.
Aktris Irlandia Bambi Tug mengatakan dia belum menghapus simbol-simbol pro-Palestina dari acaranya.
Meskipun menentang partisipasi Israel, Israel berada di posisi ke-5 dengan 375 suara.
Menurut pemungutan suara publik saja, Israel berada di posisi kedua. Menurut penilaian juri, ia berada di peringkat ke-12.
Pada akhirnya, Israel mendapat nilai tertinggi dari 14 negara, antara lain Australia, Belgia, Finlandia, Prancis, Jerman, Italia, Inggris, Swedia, dan Swiss.
(Sumber: Buaian)