TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag RI) Zulkifli Hasan (Zulhas) menyampaikan perkembangan terkini pada sesi penutupan Pertemuan Menteri Perdagangan Asia Pasifik (APEC) 2024 di Peru.
Dikatakannya, pada pertemuan terakhir, para menteri perdagangan negara-negara APEC sepakat untuk memperkuat digitalisasi sebagai upaya memperkuat rantai pasokan dan inklusi di kawasan.
Kesepakatan ini merupakan sebuah langkah yang dinilai penting untuk menjawab tantangan zaman, sekaligus sebagai cara beradaptasi terhadap pesatnya perkembangan teknologi.
“Para Menteri Perdagangan APEC menyepakati pentingnya digitalisasi sebagai fasilitator perdagangan untuk meningkatkan ketahanan konektivitas rantai pasokan,” kata Zulhas usai pertemuan Menteri Perdagangan APEC di Peru, Sabtu (18/5/2024).
Anggota ekonomi APEC adalah Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Chili, Tiongkok, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, PNG, Rusia, Singapura, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat dan Vietnam.
Selain meningkatkan konektivitas, Zulhas yang juga menjabat Ketua Umum PAN mengatakan para menteri perdagangan APEC juga sepakat untuk terus mendukung perempuan agar berkontribusi lebih banyak pada perdagangan global.
Ia meyakini kehadiran perempuan dapat memberikan dampak positif terhadap perdagangan global.
“Para menteri juga sepakat bahwa inklusi perdagangan harus mencakup perempuan dan UKM,” jelasnya.
Zulhas mengatakan kesepakatan tersebut sejalan dengan tujuan forum APEC. Dimana APEC membahas berbagai upaya untuk mencapai perdagangan liberal, inklusif dan berkelanjutan.
“Diskusi APEC membahas upaya fasilitasi perdagangan untuk mencapai perdagangan yang liberal, inklusif dan berkelanjutan,” kata Zulhas.
Para menteri menutup pertemuan dengan mengadopsi pernyataan bersama para menteri perdagangan negara-negara APEC. Komitmen bersama ini akan dituangkan pada pertemuan tingkat tertinggi, yaitu pertemuan puncak (KTT) APEC pada November mendatang di Lima, Peru.