TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Permintaan truk ber-AC terus meningkat di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, terutama untuk bisnis angkutan yang membutuhkan truk untuk muatan tertentu yang membutuhkan getaran lebih sedikit pada saat pengangkutan di jalan raya.
Faustina, Head of Product and Marketing PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI), tak menampik, permintaan sektor logistik terhadap truk udara akhir-akhir ini semakin meningkat.
Faustina baru-baru ini mengatakan di Jakarta, “Pada model solid, pelanggan membawa truk dengan pompa udara karena permintaan pelanggan agar suspensi truknya empuk dan tidak terguncang.” Faustina baru-baru ini berbicara di Jakarta.
Ia mengatakan mobil bersuspensi udara sebenarnya lebih mahal dibandingkan mobil bersuspensi daun.
“Sebenarnya lebih mahal, tapi bisa diimbangi dengan kapasitas angkut yang lebih tinggi.”
Karena tingginya permintaan pasar terhadap truk dengan teknologi suspensi, DCVI memperkenalkan Mercedes-Benz Actros 2636 LS Euro 5 mulai tahun 2024 yang dilengkapi dengan suspensi udara gandar belakang. Teknologi suspensi udara mampu meningkatkan daya angkut sebesar 1 ton per sumbu
Mercedes-Benz Actros 2636 LS ditujukan untuk kebutuhan pengiriman dan transportasi darat dan dipamerkan pada GIICOMVEC 2024 Maret 2024 di Jakarta.
Mobil ini juga dilengkapi fitur keselamatan pengemudi antara lain Active Brake Assist (ABA) 5, airbag khusus pengemudi, suspensi udara gandar belakang, dengan Roll Control Assist sebagai kontrol elektronik untuk mengatur suspensi udara. Kondisi dan rute transportasi bervariasi.
Fitur lain yang ada pada truk ini adalah ESP (Stability Management Assistance) untuk menjaga mobil tetap stabil dalam kondisi ekstrim dengan bantuan sensor canggih dan software terkini.
“Suspensi udara saat ini menjadi milik merek truk Eropa. Dengan dukungan 26 dealer dan 16 mitra bisnis, kami menyediakan truk dengan suspensi udara untuk jalan raya dan transportasi.”
“Mengapa kita mendatangkan truk dengan teknologi suspensi udara? Peraturan pemerintah menyebutkan, jika truk menggunakan sistem suspensi udara maka muatannya bisa bertambah. Kapasitas angkutnya bisa bertambah 1 ton untuk setiap 1 gandar, sehingga muatannya lebih besar, ”jelas Faustina.
Handro Sambodo dari pembuat bodi truk DCVI mengatakan model Actros yang dijual di Indonesia dan model Mercedes-Benz lainnya memiliki fitur yang berbeda dengan versi Eropa.
Sebab, sesuai dengan kebutuhan pasar lokal. Namun, dia menegaskan hal tersebut tidak mempengaruhi keamanan dan kinerja.
Hendro Sambodo, binaragawan DCVI, mengatakan Axor dan Actros yang dijual di pasar dalam negeri didatangkan dari Jerman. Namun karena benua biru merupakan pasar terbesar, masih banyak jenis lainnya.
Kami tidak mengambil semua opsi karena kami juga mempertimbangkan biayanya. “Kecuali ada pelanggan yang menginginkan mobil tertentu dengan pilihan yang lengkap, tidak masalah,” ujarnya dalam diskusi di GIICOMVEC 2024.