TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan dua tentaranya tewas di bagian selatan Jalur Gaza.
Selain itu, empat orang lainnya mengalami luka berat dalam pertempuran melawan gerakan perlawanan Palestina, Hamas.
Hari ini, Minggu (19 Mei 2024), IDF merilis nama-nama prajurit yang gugur.
Keduanya bernama Nachman Meir Haim Vakanin (20) dari Eilat dan Noam Batan (20) dari Yad Rambam.
Mereka dulunya berada di Batalyon Givati.
Media Israel Channel13 melaporkan bahwa dua tentara tewas ketika sebuah alat peledak meledak di sebuah terowongan di bagian selatan Jalur Gaza.
Sedangkan empat prajurit yang luka berat antara lain seorang perwira dan tiga prajurit Batalyon Givati.
Hari ini, media Israel Channel13 melaporkan insiden kedua yang menyebabkan seorang prajurit Batalyon 5832 terluka.
Hal ini terjadi setelah Hamas menembakkan roket anti-tank ke peluncur Caterpillar D-9 milik tentara Israel.
Dengan diumumkannya kematian dua tentara Israel hari ini, jumlah korban tewas di tentara Israel sejak awal perang meningkat menjadi 630 orang.
Angka tersebut termasuk 282 orang tewas sejak serangan darat di Gaza dimulai pada 27 Oktober 2023, menurut data militer yang dipublikasikan di situs IDF.
Menurut sumber yang sama, jumlah korban luka juga bertambah menjadi 3.523 orang, termasuk 1.734 orang sejak awal penyerangan di darat. jumlah korban
Israel melanjutkan serangannya di Jalur Gaza, sejak Sabtu (7 Oktober 2023) hingga Sabtu (18 Mei 2024), jumlah korban tewas warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 35.386 orang, 79.366 lainnya luka-luka, dan 1.147 orang tewas di Israel. . wilayah tersebut, seperti dilansir Anadolu.
Sebelumnya, Israel mulai mengebom Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas melancarkan Operasi Banjir di Al-Aqsa pada Sabtu (7 Oktober 2023) untuk menghadapi pendudukan dan kekerasan Israel di Al-Aqsa.
Israel memperkirakan setelah menukar 105 asrama dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023, Hamas masih menyandera sekitar 136 orang di Jalur Gaza.
Sementara itu, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023, lebih dari 8.000 warga Palestina masih berada di penjara Israel.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lainnya terkait konflik Palestina-Israel