TRIBUNNEWS.COM – Gerakan perlawanan Lebanon Hizbullah menembak jatuh balon mata-mata Israel pada Selasa (14/5/2024).
Hizbullah mengatakan bahwa selama operasi tersebut mereka menargetkan pangkalan peluncuran, mekanisme kontrol balon mata-mata, dan personel militer yang mengoperasikan peralatan tersebut.
Balon mata-mata Israel dilaporkan diluncurkan di atas kota Adamite untuk memantau dan memata-matai Lebanon.
Hizbullah mengatakan, operasi tersebut dilakukan setelah pergerakan balon observasi terlacak secara akurat dan diketahui lokasi pelepasannya.
Juru bicara militer Israel mengakui balon mata-mata itu ditembak jatuh oleh Hizbullah.
Menurut Al-Mayadeen, media Israel menilai operasi tersebut sebagai peristiwa yang sulit.
Selain itu, Hizbullah juga menyasar markas Brigade 801 di Dataran Tinggi Golan dengan menggunakan senjata roket.
“(Operasi tersebut) untuk mempertahankan desa-desa dan rumah-rumah warga sipil di Lebanon selatan, serta untuk melawan agresi Israel,” kata Hizbullah.
Hizbullah juga menargetkan bangunan tempat pasukan pendudukan Israel berada di Avivim dan Al-Malikiyya.
Dua rumah di lingkungan Metulla dan Arab al-Aramsheh juga terkena serangan langsung rudal anti-tank Hizbullah.
Media Israel juga melaporkan bahwa seorang tentara Israel tewas dan seorang lainnya terluka parah di pemukiman Adamit.
Setelah serangan itu, kebakaran terjadi di gudang pasokan di pangkalan militer Tel Hashomer di Gosh Dan.
Media Israel, merujuk pada publikasi “Palestinian Chronicle”, lebih lanjut menekankan bahwa Hizbullah memaksa para penyerang Israel untuk meninggalkan beberapa pangkalan militer.
Sambil menghancurkan pos mata-mata Israel dan merusak pangkalan udara observasi Meron, serta menembak jatuh drone.
Sementara itu, pemukim Israel yang masih berada di Kiryat Shmona telah diperintahkan untuk tinggal di tempat penampungan atau bunker, karena khawatir roket Israel akan ditembakkan ke pemukiman tersebut.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)