Serangan Israel ke Rafah Kerek Harga Minyak Dunia, Brent-WTI Kompak Naik Tembus 83,79 Dolar AS

Laporan jurnalis Tribunnews.com Namira Junia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Fluktuasi harga minyak global dikabarkan meningkat tajam setelah Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu melanjutkan serangannya ke kota Rafah, Palestina, Gaza yang dituding menjadi tempat perlindungan Hamas.

Minyak mentah Brent global naik tajam sebesar 46 sen, atau 0,55 persen, menjadi $83,79 per barel pada pembukaan pasar pada Selasa (07/05/2024), menurut laporan Reuters.

Yang juga melonjak adalah minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS, yang naik 46 sen, atau 0,59 persen, menjadi $78,94 per barel.

Mengikuti harga minyak mentah lainnya, kontrak bensin RBOB bulan Juni diperdagangkan pada 2,58 per galon, atau naik sekitar 1,3 persen. Kemudian harga gas bumi pada kontrak Juni melonjak 2,19 per seribu kaki kubik atau naik sekitar 2,47 persen.

Lonjakan tersebut terjadi karena investor di pasar global diliputi kekhawatiran atas sentimen negatif akibat meningkatnya konflik antara Hamas dan Israel. Apalagi, Perdana Menteri Netanyahu baru-baru ini memberi isyarat kepada pasukannya untuk melanjutkan serangan ke kawasan Rafah.

“Harga minyak mentah berjangka naik pada hari Senin karena para pedagang mencoba mengatasi kebingungan mengenai apakah perjanjian gencatan senjata telah dicapai di Jalur Gaza,” kata analis di CNBC International.

Ketegangan kembali meningkat di Timur Tengah setelah Pasukan Pertahanan Israel memerintahkan sekitar 100.000 warga Palestina meninggalkan kota Rafah di Jalur Gaza selatan.

Israel mengklaim evakuasi jutaan warga Rafah dilakukan untuk mempercepat proses penyerangan markas Hamas yang terletak di bawah tanah di Rafah.

Namun, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memperkirakan serangan terhadap kota Rafah di Jalur Gaza selatan hanya akan menimbulkan konsekuensi yang lebih buruk. Pasalnya, sekitar 1,2 juta orang mengungsi di Rafah untuk mencari perlindungan dari perang antara Israel dan Hamas.

Konflik tersebut telah membuat investor khawatir bahwa meningkatnya perang regional akan mengganggu pasokan minyak mentah ke Timur Tengah.

Jika hal ini terjadi, maka akan menimbulkan ketidakpastian yang dapat mengganggu pasokan minyak di tengah tren peningkatan permintaan bahan bakar yang tinggi. Sejumlah analis memperkirakan kenaikan harga minyak yang diperdagangkan di pasar dunia bisa mencapai $100 per barel.

Tren kenaikan harga minyak masih akan berlanjut hingga beberapa minggu ke depan, mengingat serangan Israel di kawasan Rafah belum menunjukkan tanda-tanda perdamaian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *