TRIBUNNEWS.COM – Sebuah bangunan di perbatasan Israel – Lebanon atau wilayah Galilea, Israel utara, langsung dihantam rudal Hizbullah pada Rabu (24/4/2024).
Lebih dari 15 roket ditembakkan ke daerah tersebut, menyebabkan tangisan di daerah tersebut, menurut media Israel.
Hizbullah mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Hizbullah telah mengkonfirmasi hal tersebut menyusul berkumpulnya tentara Israel di desa Avivim.
Seperti yang diketahui Avivim, ada moshav di Galilea Atas, jauh di utara Israel. Kurang dari satu kilometer dari Jalur Biru dan Lebanon.
Hizbullah mengatakan serangan roketnya menewaskan dan melukai tentara Israel.
Hizbullah Lebanon juga mengonfirmasi penembakan roket ke Israel utara, lapor Anadolu Agency.
Dan mengatakan serangan itu dilakukan sebagai respons atas serangan Israel di Lebanon. Tim Israel mengatakan tidak ada cedera atau kematian
Yedioth Ahronoth Deli mengutip juru bicara militer Israel yang mengatakan bahwa 10 roket ditembakkan ke daerah Shomera di wilayah Galilea barat.
Namun, roket tersebut mendarat di area terbuka.
Dia menambahkan, lima roket lagi mendarat di area terbuka di wilayah Shatula di Galilea barat.
Jadi, Israel mengakui 5 serangan roket itu tidak menimbulkan kerugian.
Surat kabar Israel juga melaporkan bahwa sebuah rumah di desa Avivim terkena rudal anti-tank yang ditembakkan dari Lebanon, namun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Saat itu, ketegangan meningkat saat terjadi baku tembak antara pasukan Israel dan Hizbullah di perbatasan Lebanon dan Israel.
Bentrokan tersebut merupakan yang paling mematikan sejak kedua belah pihak bentrok pada tahun 2006.
Ketegangan di kawasan meningkat di tengah invasi militer Israel ke Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober 2023.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)