TRIBUNNEWS.COM — 18 Mei 2024 Menjelang dua hari lagi undang-undang wajib militer, wajib militer di Ukraina sedang meningkat.
Ribuan warga dari berbagai wilayah di Ukraina kini dicari polisi dan diancam akan dituntut.
Di wilayah Poltava saja, polisi melepas lebih dari 30 ribu orang yang lolos dari daftar pencarian orang (DPO).
Roman Istomin, kepala pasukan perekrutan lokal, mengatakan dia akan ditahan.
“Merekalah yang mengabaikan panggilan pengadilan,” kata Istomin, dikutip Strana, Kamis (16/5/2024).
Pada saat yang sama, di wilayah Ivano-Frankivsk, sekitar 40 ribu orang dicari polisi karena menghindari dinas militer.
Pejabat TCC setempat mengatakan polisi mempunyai kewenangan untuk menahan semua warga tersebut dan menyerahkan mereka ke TCC sebagai upaya untuk menjaga mereka di bawah kendali administratif.
Oleh karena itu, dia mengimbau agar tidak “terkejut” ketika pemerintah turun ke jalan usai menggeledah dokumen mereka.
Di Kiev (ibukota Ukraina), polisi mulai menangkap lebih banyak lagi pengelak.
Menurut markas besar, dalam waktu kurang dari sebulan polisi membawa 903 orang ke TCC. Sebelumnya, sebanyak 1.416 orang telah ditahan sejak awal tahun.
Kini DPO berjumlah 5.833 orang, dan kurang dari sebulan lalu ada 5.387 orang. Itu berarti sekitar 500 orang lagi.
Ukraina terus memobilisasi warga negaranya yang laki-laki dalam usia militer, yaitu mereka yang berusia 18-60 tahun, berdasarkan undang-undang wajib militer.
Mereka harus mengikuti pelatihan sebagai tentara tempur untuk mengusir Rusia yang telah menginvasi negara tersebut.
Mulai 18 Mei 2024, dengan disahkannya undang-undang wajib militer, Ukraina berencana merekrut sekitar setengah juta tentara baru.
Pada saat yang sama, banyak warga Ukraina sendiri yang menghindari dinas militer. Mereka tak ingin menjadi korban kebrutalan tentara Rusia yang dianggap brutal.
Banyak cara yang dilakukan untuk menghindari wajib militer, bahkan banyak orang yang mencoba meninggalkan negaranya.
Dinas perbatasan Ukraina menangkap seorang pria yang mencoba melarikan diri ke Hongaria dengan menyamar sebagai wanita. Undang-undang wajib militer Ukraina disetujui oleh parlemen. Ukraina akan melakukannya setelah 8 bulan (Strana)
Saat itu, enam orang tenggelam saat mencoba berenang menyeberangi Sungai Tisza menuju Rumania.
Sementara itu, pihak berwenang Ukraina mencegah setidaknya 120-150 warganya meninggalkan negaranya setiap hari selama kampanye mobilisasi.
Juru bicara dinas perbatasan Ukraina Andriy Demchenko mengatakan semua pria berusia 18 hingga 60 tahun, dengan beberapa pengecualian, dilarang meninggalkan negara itu dengan alasan bahwa mereka tidak dapat direkrut.
Berbicara di televisi nasional pada hari Minggu, Demchenko mengatakan departemennya mencegah sekitar 120-150 orang setiap hari bepergian ke luar negeri.
Pejabat tersebut juga memperingatkan bahwa aturan untuk keluar dari Ukraina dapat berubah setelah undang-undang integrasi baru mulai berlaku. (Strana/Pravda/Rusia Hari Ini)