Maaf, Como 1907 Belum Bisa Tampung Pemain Indonesia di Serie A Liga Italia, Ini Alasannya

Mohon Como 1907 Tak Rekrut Pemain Timnas Indonesia di Liga Serie A Italia, Ini Alasannya

Laporan jurnalis Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Timnas U-20 Indonesia dijadwalkan mengikuti Turnamen Maurice Revello, Paris pada 3-16 Juni 2024.

Sebelum tampil di turnamen tersebut, tim besutan Indra Sjafri TC ini akan berlaga di klub Italia Como 1907 milik pengusaha Tanah Air, Hartono Bersaudara.

Hal tersebut dijelaskan perwakilan Como 1907 Club, Mirwan Suwarso, saat zoom bersama media Kompas Gramedia Group, Rabu (15/4/2024).

“Kami pasti akan membuka pintu lebar-lebar bagi semua orang dari Indonesia, asalkan mereka kompeten. Saya pilihnya bagaimana? Tergantung komunikasi kita dengan Pak Erick Thohir, kata Mirwan.

“Pasti kita akan terus bersinergi, nanti TC Timnas U-20 25-30 akan ada di Como. Semua fasilitas outdoor, restoran, kopi, dan makan siang disediakan,” ucapnya.Untuk promosi Perayaan Como 1907 Pemain di Serie A, Grup Djarum Dapat Banyak Pujian (Instagram @comofootball) Tak Mampu Catat Pemain Timnas Indonesia

Kemudian Mirwan menjelaskan, meski Como 1907 kini sudah promosi ke Serie A Liga Italia, namun pihaknya tetap belum bisa memberikan kesempatan kepada pesepakbola Indonesia untuk bergabung ke tim utama.

Pasalnya, mereka lebih memilih pemain yang benar-benar ahli dan berpengalaman.

Ia tak ingin pesepakbola Indonesia masuk ke tim utama dan hanya dibiarkan di bangku cadangan oleh pelatih, hal itu akan sangat merugikan klub dan pemain itu sendiri.

Pasalnya, ada aturan kuota pemain asing yang memang perlu dimaksimalkan.

Intinya kita bisa membantu berbagi sumber daya sekarang. Tapi kalau langsung mendatangkan orang Indonesia ke sini, bisa jadi kemunduran bagi kalian berdua. Kita kalah, orang Indonesia juga kalah, kata Mirwan.

Apalagi jika mengingat pengalaman Kurniawan dan Kurnia Sandy di masa lalu. Primavera diambil untuk menyukseskan ceritanya, meski sebenarnya hanya simpanan dan juga akan bermain. Kurniawan menolak dan pindah ke Swiss. Kunia Sandy menghabiskan satu tahun di Sampdoria, tapi hanya duduk dan tidak bermain.

“Lebih baik mencari kerja sama yang lebih menguntungkan. Selain mengembangkan pelatih, para pemain timnas putri Indonesia juga bisa bergabung dengan kami. Di sini kami tidak punya risiko. Ini bisa membantu sepak bola wanita cepat berkembang dan berkembang. fokus Grup Djarum bertepatan dengan keinginan membantu sepak bola wanita,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *