TRIBUNNEWS.COM – Wakil Presiden Binpres PBVSI Loudry Maspaitella membenarkan adanya pembicaraan menawarkan pelatih Red Sparks Ko Hee-jin untuk melatih tim voli putri Indonesia.
Loudry Maspaitella, manajer kenamaan Indonesia, mengatakan tawaran Ko Hee-jin melatih tim voli putri Indonesia membuahkan hasil saat laga melawan Red Sparks di kancah Indonesia, Sabtu (20/04/2024).
Bak gayung bersambut, tawaran Megawati melatih Hangestri Pertiwi dkk mendapat respons positif dari Ko Hee-jin.
“Iya betul dan ada tawaran untuk Ko Hee-jin melatih timnas (bola voli putri) Indonesia,” kata Loudry Maspaitella kepada Tribunnews, Selasa (23/04/2024). Pelatih bola voli Red Sparks asal Korea Selatan Ko Hee-jin juga mengunjungi Kementerian Pemuda dan Olahraga di Senayan, Jakarta pada Rabu (17 April 2024). (Tribunnews/Abdul Majid)
“Pembahasannya masih personal. Entah serius atau lucu, tapi dia sangat ingin (melatih tim voli putri Indonesia).”
Loudry Maspaitella kemudian berbicara tentang bagaimana diskusi lebih lanjut dengan sang pelatih membawa Red Sparks finis ketiga di Kejuaraan Bola Voli Wanita Korea 2023/2024.
Permintaan Ko Hee-jin untuk mengirimkan tim voli putri Indonesia ke Korea untuk pemusatan latihan (TC). Dia dan pelatih Red Sparks ingin membantu.
“Kenapa kita tidak pergi ke Korea,” katanya. Di sana, mereka akan membekali tim dengan staf pelatih, serta peralatan latihan kebugaran dan materi lainnya.
Saat ditanya kapan Ko Hee-jin bisa melatih tim voli putri Indonesia, prediksi Loudry adalah setelah Proleague tahun depan berakhir.
Tahun depan adalah SEA Games. Harapannya dengan pelatihan Korea yang didukung oleh Ko Hee-jin, itu bisa menjadi positif.”
Alasan mengapa kamp pelatihan yang menyertakan Ko Hee-jin tidak dapat dilaksanakan pada musim 2024 adalah karena waktu pertandingan yang berbenturan dengan kompetisi lokal di Kota Ginseng.
“Jika itu terjadi akhir tahun ini, November hingga Desember, hal itu tidak mungkin terjadi karena KOVO sudah memulai agenda kompetitifnya.”
Liga Bola Voli Korea 2024/2025 akan dimulai pada bulan Oktober dan akan berlangsung selama enam bulan. Di bawah kepemimpinan Ko Hee-jin, latihan tim voli putri Indonesia bisa terlaksana menjelang SEA Games 2025.
“Tidak diragukan lagi kami dan para pemain PBVSI akan sangat senang karena berharap dapat meningkatkan kualitas tim dengan budaya,” kata manajer tim voli putra Indonesia itu. “Latihan berat di Korea.”
“Pembahasannya masih bersifat personal, kami belum tahu bagaimana kerjasama ini, IOC atau Kemenpora,” jelas Loudry.
“Yang pasti saya kirimkan ke teman saya di PBVSI dan mendapat respon positif,” imbuhnya.
Loudry menambahkan, jika tim voli putri Indonesia mengetahui penerimaan Ko Hee-jin dari Polandia, maka hal itu akan dilakukan dalam waktu dua bulan.
“Sekitar dua bulan untuk pemusatan latihan yang hanya tiga bulan itu terlalu lama. Dan bagusnya Ko Hee-jin memberikan dukungan gratis. Ini merupakan kerja sama yang baik untuk tim voli putri,” kata Lourdry Indonesia, “kata Loudry.
Tak bisa dimungkiri, Timnas Voli Indonesia bermasalah dengan TC. Apalagi persiapannya terlalu mepet untuk menghadapi event internasional.
PBVSI khususnya tim voli putri Indonesia berupaya mencari solusi permasalahan tersebut dengan menggandeng Ko Hee-jin, manajer Megawati Hangestri Red Sparks musim lalu.
(Tribunnews.com/Giri)