Wanita Pro-Israel Merengek di Tengah Massa Pro-Palestina, Ngaku Bahaya Padahal Tak Ada yang Nyerang

TribuneNews.com – Seorang wanita pro-Israel menangis di tengah massa pro-Palestina yang berdemonstrasi mendukung gencatan senjata Palestina di Jalur Gaza.

Insiden tersebut dilaporkan terjadi di dekat kamp protes mahasiswa di Universitas Northwestern di Illinois.

Seorang wanita pro-Israel terlihat menggunakan ponselnya untuk menelepon polisi.

Dilaporkan bahwa wanita tersebut awalnya sedang berjalan-jalan dengan anjingnya dan melewati kerumunan orang pro-Palestina.

Dalam video yang terus beredar.

Massa pro-Palestina juga terdengar dengan lembut mendesak wanita tersebut untuk pergi.

Namun, wanita pro-Israel itu tetap tidak pergi dan terus menelepon polisi.

“Saya orang Yahudi-Amerika. Saya butuh bantuan,” katanya melalui panggilan telepon, menurut Palestine Chronicle.

“Semua orang mengelilingi saya, mereka tidak membiarkan saya pergi, saya hanya mengajak anjing saya jalan-jalan. Saya butuh bantuan,” lanjut wanita pro-Israel itu.

Massa pro-Palestina kemudian muncul, bereaksi terhadap pernyataan perempuan tersebut seolah-olah merasa terancam.

“Tidak, tidak, kalian boleh berkeliaran dengan bebas. Pergilah. Tidak ada orang di sekitar,” kata salah satu dari kerumunan itu.

“Orang ini tidak dalam bahaya,” kata massa pro-Palestina lainnya.

Namun, wanita tersebut bersikeras bahwa dia membutuhkan bantuan.

“Dia bisa pergi,” kata massa pro-Palestina lainnya. Sementara itu, tak hanya perempuan tersebut, beredar juga video seorang pria pendukung Israel yang merasa dalam bahaya meski tidak diserang.

Seorang pria berdiri santai di depan pengunjuk rasa yang mengibarkan bendera Palestina di Pennsylvania.

Ia terlihat sengaja menundukkan kepala menghadap bendera Palestina sambil berteriak.

“Jangan pukul aku dengan benderamu.” Pukul aku dengan bendera itu sekali lagi dan lihat apa yang terjadi padamu. Jangan pukul aku dengan bendera itu. Tidak tahu malu.”

Dilaporkan tidak ada massa pro-Palestina yang memukulnya dengan bendera Palestina. Update mengenai korban di Gaza

Israel telah melancarkan perang genosida di Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, mengutip Anadolu Agency.

Sejak itu, banyak warga sipil tewas dalam serangan Israel di Gaza.

Lebih dari 34.500 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas dan ribuan lainnya terluka.

Masyarakat Gaza juga menderita akibat kehancuran yang meluas dan kurangnya kebutuhan dasar.

Israel juga melakukan pengepungan besar-besaran di Jalur Gaza, menyebabkan sebagian besar penduduknya, terutama yang tinggal di Gaza utara, berada di ambang kekurangan gizi.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *