Bapanas Minta Bulog Serap Sebanyak-banyaknya Produksi Gabah Dalam Negeri

Laporan jurnalis Tribunnews.com Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) meminta Perum Bulog mempertahankan produksi dalam negeri sebanyak-banyaknya pada masa panen raya.

Direktur Utama Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan Bulog perlu bergerak cepat memanfaatkan momentum panen raya ini.

Untuk mempercepat hal tersebut, Arief meminta Bulog bersinergi dengan pihak lebah agar bisa menyuplai Bulog dengan pasokan Gabah Kering (GKG).

Selain itu, Bulog juga perlu bekerja sama dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan menyimpan gabah/beras petani secara langsung.

Arief dalam kunjungannya ke Balai Penanaman Padi (SPP) Sragen, Jawa Tengah, berharap infrastruktur produksi beras Bulog bisa memaksimalkan daya serap dalam bentuk SPP.

SPP Bulog Sragen merupakan salah satu dari 7 SPP milik Bulog yang tersebar di wilayah sentra produksi.

SPP Bulog Sragen dilengkapi dengan mesin pengering berkapasitas 120 ton per hari, Rice Cutting Unit (RMU) berkapasitas 6 ton per jam dan 3 unit silo berkapasitas penyimpanan 2.000 ton.

Berdasarkan Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS), neraca penggunaan produksi beras pada April dan Mei 2024 masih mencatat kenaikan masing-masing sebesar 2,96 juta ton dan 0,62 juta ton.

Namun pada Juni 2024 diperkirakan terjadi kekurangan sebesar 0,45 juta ton.

Arief mengatakan laju panen harus dipertahankan karena panen semester I menyumbang 70 persen dari total produksi nasional.

Arief mengatakan dalam keterangan tertulis, Selasa (30/4/2024), “Terutama di sentra beras seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur.”

“Tentu yang kita harapkan dan ini menjadi fokus Presiden Jokowi adalah memanfaatkan cadangan beras pemerintah atau CBP untuk menggunakan produksi dalam negeri dan mengurangi impor semaksimal mungkin.”

Sejauh ini, capaian pengiriman gandum/beras Bulog untuk CBP dalam negeri mencapai 169.421 ton pada 28 April 2024.

Angka tersebut 28,24 persen dari target pengumpulan 600.000 ton hingga akhir Mei 2024.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *