Reporter Tribunnews.com Reza Deni melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebanyak 12 relawan Medical Emergency Rescue Committee (Mer-C) terdampar di Rafah, Gaza setelah pasukan Israel melancarkan serangan pada Senin (6/5/2024). Sembilan dari 12 relawan harus kembali ke Indonesia dan digantikan oleh tim Mer-C lainnya.
Petugas Komunikasi EMT Walikota-C Marissa Nority mengatakan ada dua perlintasan perbatasan yang dijajaki tim Walikota-C untuk meninggalkan Gaza.
Dua pilihan jalur evakuasi puluhan relawan Mer-C adalah perbatasan Kerem Shalom dan Nitsana di Israel.
“Sebenarnya pada tahap koordinasi sedang dilakukan upaya melalui jalur Kerem Shalom. Jadi kita hanya sejalan dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dalam hal ini koordinasi dilakukan dengan WHO dan pemangku kepentingan lainnya, dan ini merupakan kemajuan. ,” dia berkata. Marissa Mer-C dalam jumpa pers di Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (15/5/2024).
Awalnya ia diberi instruksi untuk keluar dari Gaza melalui Kerem Shalom, namun kemudian ia mendapat informasi bahwa jalur penyeberangan yaitu Nitsana telah berubah.
Upaya untuk keluar dan masuk ke Nitsana juga dilakukan oleh PBB dan upaya tersebut berhasil.
Menurut Marissa, sejauh ini 21 staf internasional PBB dilaporkan telah melewati jalur perbatasan tersebut.
Meski begitu, apakah jalan keluarnya ke Kairo atau Yordania masih bersifat spekulatif, katanya.
Dia menegaskan, perubahan ini bukan karena ketidakjelasan pihak lembaga yang menangani hal tersebut.
Tapi lebih tergantung situasi di lapangan. Makanya kita belum bisa memastikan apakah jalan keluarnya lewat Nitsana atau Kerem Shalom atau sebaliknya, ujarnya.