Media Israel: Drone Hizbullah mampu menyerang instalasi militer IDF 35 kilometer dari perbatasan
TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Kamis (16/5/2024) mengonfirmasi keberadaan instalasi militer “sensitif” di wilayah Galilea Bawah.
Dalam serangan hari Rabu, Hizbullah mengklaim telah meluncurkan drone bermuatan bahan peledak ke pangkalan angkatan udara Israel di mana balon pendeteksi rudal besar yang dikenal sebagai Sky Dew beroperasi.
Media Israel, Times of Israel, menggambarkan serangan Hizbullah ini sebagai serangan paling serius yang dilakukan gerakan perlawanan Lebanon terhadap Israel.
Bandara Israel di Galilea Bawah terletak di dekat penyeberangan Golani, sekitar 35 kilometer dari perbatasan Lebanon.
“IDF mengkonfirmasi Kamis pagi bahwa sebuah pesawat tak berawak Hizbullah menyerang fasilitas militer sensitif di pemukiman Golani,” kata pernyataan itu, mengutip potensi serangan jarak jauh oleh Hizbullah.
Militer Israel mengatakan dua drone diluncurkan dalam serangan itu, dan satu drone ditembak jatuh oleh pasukan pertahanan udara.
Bom kedua menghantam fasilitas percontohan, dan militer Israel sedang memperkirakan kerusakannya. Balon mata-mata Israel ditembak jatuh oleh gerakan perlawanan Lebanon Hizbullah pada Selasa (14/5/2024). (Media Militer Hizbullah)
Hizbullah telah meluncurkan ribuan drone, rudal, dan roket ke Israel utara selama tujuh bulan terakhir, dengan sebagian besar serangan terbatas di perbatasan.
Pada hari Rabu, kelompok perlawanan Lebanon telah menembaki posisi Israel dalam jarak 15 kilometer dari perbatasan.
Balon Sky Dew, balon radar berteknologi tinggi, telah dikerahkan oleh Israel di ketinggian untuk mendeteksi rudal jarak jauh, rudal jelajah, dan drone yang masuk.
“Balon canggih ini pertama kali digunakan sekitar dua tahun lalu, namun sistemnya masih belum beroperasi dan menghadapi kelemahan besar dalam penggunaannya,” kata laporan itu.
Menanggapi serangan itu, angkatan udara Israel melancarkan serangan semalaman di Baalbek di timur laut Lebanon, basis Hizbullah sekitar 100 kilometer dari perbatasan.
Menurut penilaian militer, serangan itu ditujukan terhadap pabrik senjata Hizbullah, yang digunakan untuk membuat senjata dan drone tak berawak.
Media Lebanon menyebut serangan Israel sebagai pertempuran terbesar di wilayah Baalbek. Kelompok Hizbullah Lebanon menembakkan roket ke wilayah yang diduduki Israel. Pada Minggu (12/5/2024), untuk pertama kalinya Hizbullah meluncurkan hulu ledak seberat 120 kilogram dari Jihad Mughnia, putra seorang komandan senior Hizbullah, Imad Mughnia. 2024. Di tangan Israel pada tahun 2015. (IRNA) untuk membalas kematian seorang komandan lapangan
Hizbullah mengatakan serangan pesawat tak berawak itu merupakan respons terhadap serangan Israel di Lebanon selatan yang menewaskan anggota kelompok tersebut.
Serangan drone IDF menewaskan komandan lapangan utama Hussein Ibrahim Makki pada Selasa malam.
Menurut sumber-sumber militer Israel, Makki adalah seorang perwira intelijen di Front Selatan Hizbullah, dan memiliki peran yang relatif senior dalam kelompok tersebut.
Setelah serangan itu, Hizbullah melancarkan beberapa serangan besar di Israel utara, termasuk serangan pesawat tak berawak.
Sejak tanggal 8 Oktober, pasukan pimpinan Hizbullah telah menyerang komunitas dan pos militer Israel hampir setiap hari, dan kelompok tersebut mengatakan bahwa mereka melakukan hal tersebut untuk melindungi Gaza selama perang.
Sejauh ini, sepuluh warga sipil Israel telah tewas dalam bentrokan perbatasan, serta 14 tentara dan cadangan IDF.
Ada juga beberapa serangan dari pihak Suriah, namun tidak ada korban jiwa.
Hizbullah mengatakan Israel telah membunuh 298 anggotanya selama perang, sebagian besar di Lebanon dan beberapa di Suriah.
60 anggota kelompok lainnya, seorang tentara Lebanon dan sedikitnya 60 warga sipil tewas di Lebanon.
(oln/almydn/khbrn/toi/*)