TRIBUNNEWS.COM, Rusia – Rusia merupakan negara terbesar di dunia dengan populasi Muslim 14 persen.
Pembatasan jilbab diberlakukan di negara bekas komunis itu.
Namun kini, rencana tersebut mulai dilonggarkan.
Rusia kini juga memperbolehkan warganya untuk menggunakan foto hijab pada kartu identitas seperti paspor, KTP, penerbitan izin, kartu izin kerja, dan lain-lain.
Kementerian Dalam Negeri Rusia mengatakan pekan lalu bahwa aturan tersebut akan diatur dalam undang-undang baru, yang akan berlaku mulai 5 Mei 2024 dan akan selesai sepuluh hari setelah diterbitkan.
“Dalam kasus di mana khatib tidak memperbolehkan mereka tampil di hadapan orang asing tanpa penutup kepala, foto tersebut harus menutupi kepala tanpa menyembunyikan bentuk wajah oval,” bunyi dokumen tersebut. Russia Today, Selasa (30/4/2024).
Namun, foto dengan kain atau syal yang menutupi dagu seluruhnya atau sebagian tidak diterima.
Sebelumnya, warga negara Rusia diperbolehkan berhijab di foto untuk mendapatkan paspor, SIM, izin kerja, dan paspor.
Byulsultan Khamzaev, anggota komite keamanan dan anti-korupsi Duma Negara di parlemen Rusia, mengatakan inisiatif tersebut bertujuan untuk memungkinkan umat beragama menjalankan tradisi agama mereka sambil menggunakan “negara keamanan”.
“Karena wajah, seperti data lainnya, diperlukan sistem video berukuran besar untuk mengenali seseorang,” ujarnya.
Pada masa Soviet, warga negara tidak diperbolehkan memakai jilbab atau penutup kepala di foto paspor mereka.
Namun, dengan bubarnya Uni Soviet pada tahun 1991, perempuan Muslim terus mengenakan jilbab hingga praktik tersebut dilarang pada tahun 1997.
Pada tahun 2003, Mahkamah Agung memutuskan larangan Rusia itu ilegal.
Undang-undang paspor tahun 2021 mengubah persyaratan yang mengizinkan “penganut agama” untuk melepas “penutup kepala karena alasan agama” untuk mengirimkan foto dengan kepala tertutup.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyoroti negara multinasional dan multi-agama di Rusia yang memperlakukan semua orang dengan hormat.
Putin menambahkan bahwa terdapat 190 kelompok etnis yang tinggal di negara tersebut, beberapa di antaranya mewakili “jutaan umat Islam”.
Di banyak negara yang merupakan bagian dari Rusia, ada wilayah yang melarang penggunaan hijab, dan ada pula yang mengizinkannya.
Misalnya, di Republik Chechnya, wilayah ini merupakan satu-satunya wilayah yang mewajibkan perempuan berhijab.
Demikian pula Republik Tatarstan yang mayoritas penduduknya beragama Islam dapat menjadi contoh bagi Rusia dan seluruh dunia.
Tidak ada aturan berpakaian bagi wanita agar bisa berhijab.
Hal sebaliknya terjadi di dua wilayah lain di Rusia, Republik Mordovia dan Stavropol Krai. Di sana, perempuan dilarang mengenakan jilbab di sekolah dan universitas.
Sumber: Russia Today/RBTH