Laporan reporter Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya pencegahan bencana alam dan banjir yang kini menjadi perhatian di berbagai belahan dunia.
Menyikapi hal tersebut, pemerintah membangun bendungan di berbagai daerah, salah satunya Bendungan Ameroro.
Terletak di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara, waduk ini memiliki kapasitas 88 juta meter kubik.
Jokowi menjelaskan, dataran banjir seluas 398 hektare mampu meredam dan meredam intensitas banjir di wilayah Konawe.
Kapasitasnya 88 juta meter kubik, bendungannya sangat besar. Dengan luas kolam 389 hektare dan bisa meredam banjir, mengurangi banjir yang pernah terjadi di wilayah Konawe sebelumnya, kata Jokowi saat pidato pengukuhannya. Bendungan Ameroro, kata Kamis (16/05/2024).
Bendungan Ameroro merupakan bendungan ke-40 yang selesai dibangun dan akan selesai pada akhir tahun 2023.
“Ini bendungan ke-40 yang kita bangun dan akan selesai pada akhir tahun 2023,” kata Jokowi.
Sementara itu, CEO PT Indra Karya (Persero) Gok Ari Joso Simamora mengatakan, dalam proyek pembangunan Bendungan Ameroro, Indra Karya ditunjuk sebagai konsultan konstruksi untuk mengerjakan pembangunan waduk dan ruang lingkup manajemen konstruksi. . (MK), manajemen mutu dan efisiensi, analisis longsor dan perencanaan kontinjensi (RTD).
Dikatakannya, selain kekuatan besar dan banjir, Bendungan Ameroro juga memiliki manfaat meningkatkan peningkatan kualitas air di lahan seluas 3.363ha yang mampu meningkatkan kekuatan darah hingga 300 persen.
Waduk yang dibangun pada Desember 2020 ini mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Konawe sebesar 522 liter per detik dan meredam banjir hingga 443 meter kubik per detik, ujarnya.