Cuaca Ekstrem Melanda 4 Belahan Bumi yang Berbeda: Banjir di Brasil, Gelombang Panas di Vietnam

TRIBUNNEWS.COM – Cuaca buruk melanda setidaknya 4 wilayah berbeda di dunia termasuk Indonesia.

Banjir, tanah longsor dan panas ekstrem telah menyebabkan banyak korban jiwa dan kerusakan harta benda.

Berikut Tribunnews.com rangkum bencana alam akibat cuaca dan iklim di berbagai belahan dunia. 1. Banjir di Brazil

Di Brazil, sedikitnya 83 orang tewas akibat banjir besar, lapor otoritas setempat Senin (6/5/2024), CNN.com.

Para pejabat sedang menyelidiki empat kematian lainnya untuk menentukan apakah kematian tersebut terkait dengan badai.

Menurut Pertahanan Sipil Rio Grande do Sul, 276 orang terluka dan 111 orang hilang.

Akibat bencana tersebut, lebih dari 850 ribu orang di 345 kota terkena dampak rumah, jalan, dan jembatan. Banjir Brasil. (Tangkapan layar Twitter/X)

CNN berbicara kepada penduduk setempat dan pengungsi, yang mengatakan mereka belum menemukan mayat di air banjir, dan jumlah korban tewas belum tercatat.

Wilayah yang paling terkena dampaknya, Rio Grande do Sul, semakin terkena dampak cuaca ekstrem dalam beberapa tahun terakhir.

Setidaknya 54 orang tewas di negara bagian itu pada September lalu akibat topan tersebut.

Krisis iklim yang disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil oleh manusia telah memperburuk cuaca ekstrem di seluruh dunia dan banyak kejadian yang menjadi lebih parah dan sering terjadi. 2. Panas tinggi di Vietnam

Lebih dari 100 rekor suhu tercatat pada bulan April di seluruh Vietnam, sementara gelombang panas mematikan melanda Asia Selatan dan Tenggara.

Panas ekstrem melanda Asia mulai dari India hingga Filipina dalam beberapa pekan terakhir, menyebabkan kematian akibat panas, penutupan sekolah, dan ritual hujan, CNA melaporkan.

Vietnam mengalami tiga gelombang suhu tinggi pada bulan April, menurut data yang dirilis Pusat Peramalan Hidro-Meteorologi Nasional pada Jumat (3/5/2024).

Awal pekan ini, suhu di kedua kota tersebut mencapai 44 derajat.

Suhu ini sedikit lebih rendah dibandingkan suhu tertinggi yang pernah tercatat di Vietnam, yakni 44,2 derajat pada 7 Mei tahun lalu.

Secara total, 102 stasiun cuaca mencatat rekor di bulan April.

Di Vietnam utara dan tengah, gelombang panas sangat parah, suhu rata-rata 2 hingga 4 derajat lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Tanda paling dramatis dari cuaca ekstrem yang mempengaruhi Vietnam terjadi di provinsi Dong Nai, di mana ratusan ribu ikan mati di waduk.

Foto-foto tersebut menunjukkan penduduk setempat sedang mencuci dan berperahu di Waduk Song Mei seluas 300 hektar, yang airnya hampir tidak tertutup ikan mati. Seorang nelayan mengumpulkan ikan mati dari waduk di provinsi Dong Nai, Vietnam selatan, akibat pekerjaan restorasi yang sedang berlangsung dan cuaca panas (AFP)

Ikan-ikan ini mati dalam jumlah besar karena kekurangan air dan pengelolaan yang buruk akibat gelombang panas.

Departemen Meteorologi Vietnam memperkirakan cuaca pada bulan Mei akan lebih panas, diperkirakan suhunya akan lebih tinggi 1,5-2,5 derajat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. 3. Banjir di Houston, Texas AS

Associated Press melaporkan hujan dan banjir telah terjadi di Houston dalam beberapa hari terakhir.

Namun pada Senin (6/5/2024) banjir mulai surut.

Warga sudah bisa mulai kembali ke rumahnya.

Para pejabat di Harris County, tempat Houston berada, melaporkan tidak ada korban jiwa atau cedera serius akibat banjir tersebut.

Namun Gubernur Greg Abbott mengatakan setidaknya tiga orang tewas di negara bagian tersebut.

Di antara korban tewas adalah seorang anak berusia 4 tahun di Texas Utara yang hanyut di dalam mobilnya.

Setelah beberapa hari hujan lebat di wilayah Houston dan bagian tenggara Texas lainnya, cuaca hari Senin sebagian besar cerah disertai sedikit hujan. 4. Banjir dan Longsor di Sulawesi Selatan Pada Minggu (5/5/2024), tim gabungan melakukan penggalian jenazah korban banjir dan longsor di 13 kecamatan di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. (spesifik)

Banjir dan tanah longsor terjadi di Kabupaten Luu, Sidrap, Wajo, Luu Utara, Pinrang, dan Sinjai Sulawesi Selatan.

Berdasarkan data BNPB pada Senin (6/5/2024), TribunMakassar.com memberitakan, total korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor tersebut berjumlah 13 orang.

Kematian tersebut tersebar di banyak sektor.

Korban tewas di wilayah Luwu sebanyak 11 orang, wilayah Sidrap 1 orang, dan wilayah Wajo 1 orang.

(Tribunnews.com, Tiara Shalawi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *