Hasiolan EP/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM – Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Administrasi Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) mempublikasikan hasil kajian komprehensif mengenai dampak penetrasi internet yang dilakukan operator telepon seluler milik negara Telkomsel di Indonesia terhadap Jumat (17/5/2024).
Kajian bertajuk “Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel terhadap Perekonomian Indonesia” ini dilakukan pada kuartal III-2023 hingga kuartal I-2024 dengan menggabungkan metodologi kuantitatif dan kualitatif.
I Gede Dewa Karma Wisana, Ketua Lembaga Demografi FEB UI, mengatakan studi ini dilakukan untuk mengukur secara detail dampak positif internet operator seluler terbesar nasional tersebut terhadap lanskap ekonomi digital Indonesia.
“Temuan utama studi ini menyoroti peran penting operator seluler, khususnya Telkomsel, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Penelitian dan kajian mengenai dampak Telkomsel sebagai salah satu operator penyedia layanan telekomunikasi broadband di Indonesia diharapkan dapat mewakili upaya verifikasi dan konfirmasi pentingnya dan peran strategis kehadiran operator telekomunikasi tersebut bagi pembangunan, kata Deva, dikutip Sabtu (18.5.2024).
Studi ini mencatat, akses internet yang disediakan operator-operator tersebut terbukti memberikan kontribusi signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia hingga mencapai 1,6 persen pada tahun 2023.
“Studi ini menunjukkan dampak positif infrastruktur telekomunikasi Telkomsel yang semakin kokoh terhadap peningkatan pendapatan domestik regional bruto (PDB) per kapita di berbagai kabupaten/kota di Indonesia,” ujarnya. Hasil penelitian utama
Dewa mengatakan, kajian LD FEB UI mengungkap beberapa temuan penting dampak positif Internet milik operator pelat merah tersebut, antara lain peningkatan PDB per kapita: Peningkatan beban data Telkomsel di wilayah/kota 100 TB, rata-rata PDB per kapita. meningkatkan . 1,7 miliar rupiah per orang di wilayah tersebut.
Apalagi, peningkatan jumlah pengguna Telkomsel setiap 1.000 pengguna di suatu wilayah/kota dapat meningkatkan rata-rata PDB per kapita wilayah tersebut hingga Rp 8,6 miliar, ”ujarnya.
Deva menambahkan, penelitian ini juga menyoroti pentingnya peran operator seluler dalam memberdayakan pelaku usaha di era digital.
Penetrasi internet oleh operator telepon seluler milik negara membantu pelaku usaha berintegrasi dengan berbagai platform e-commerce dan social commerce, membuka peluang baru bagi pelaku usaha untuk menjangkau pasar yang lebih luas, meningkatkan pendapatannya secara langsung maupun tidak langsung.
“Studi ini menemukan rata-rata penjualan yang dilakukan pelaku usaha melalui e-commerce dan social commerce mencapai 36,1% dan 44,7% dari total penjualan,” kata Deva.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Internet oleh operator-operator ini meningkatkan pendapatan organisasi komersial yang menggunakan Internet hingga 50 persen.
“Cakupan pasar juga semakin luas. Pengguna internet dari operator-operator ini dapat memperluas cakupan pasarnya (ekspansi pasar) hingga 2 kali lipat. Pengusaha dengan kecepatan internet di atas 30 Mbps memperoleh pendapatan bersih 15 kali lipat dibandingkan pengusaha dengan kecepatan internet di bawah 1,5 Mbps.” Memang benar,” katanya.
Kesimpulan dan rekomendasi
Berdasarkan Riset komprehensif LD FEB UI, Dewa mencatat bahwa operator seluler milik negara memainkan peran mendasar dalam pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
Akses internet yang disediakan oleh operator ini telah memperkuat masyarakat, khususnya pelaku usaha, dan berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, LD FEB UI merekomendasikan beberapa langkah penting untuk memaksimalkan potensi ekonomi digital Indonesia, termasuk memperluas jangkauan Internet di daerah-daerah yang masih tertinggal, terutama daerah pedesaan dan terpencil.
Dewa menambahkan, penelitian ini juga merekomendasikan operator milik negara untuk meningkatkan kualitas infrastruktur telekomunikasi untuk memastikan kecepatan dan stabilitas Internet yang optimal.
“Rekomendasi yang diberikan juga mencakup peningkatan literasi digital untuk memaksimalkan manfaat internet di berbagai bidang kehidupan. “Disarankan juga untuk mengembangkan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.