Tribunnews.com, Jakarta – Sejak awal tahun, kotamadya telah memutuskan untuk tidak membuat pertumbuhan pajak Opsen.
Berkat penundaan ini, PT Astra Honda Motor telah mengumumkan bahwa konsumen lebih bahagia dan penjualan sepeda motor sangat baik pada awal 2025.
Astra Honda Motor (AHM) Thomas Wijaya, Kamis (06/06/2012) di konferensi pers Jakarta: “12 persen, dan pada kuartal ini OPS, terima kasih kepada Tuhan, konsumen sepeda motor tidak menyentuh dan membantu konsumen sepeda motor.”
Peningkatan pajak OPSEN masih dapat mulai dari 500.000 RP.
AHM berharap bahwa kebijakan kenaikan pajak OPSEN akan berlanjut pada kuartal kedua tahun ini. Karena ada area yang menunda pertumbuhan opsen selama tiga bulan.
Thomas: “Tolong, jika pertumbuhan yang direncanakan ditahan. Hanya kuartal pertama yang telah tiba, dia mengatakan kuartal kedua belum terjadi.” Dikatakan.
Thomas menambahkan bahwa itu dapat meningkat dalam dua bulan pada awal 2025 dengan menunda pertumbuhan dua pasar siklus.
“Pasar tumbuh, orang tumbuh, bisnis kami tumbuh, industri kami tumbuh. Karena prinsip -prinsip kami, kami ingin melanjutkan, tumbuh dan berkembang.”
Sebagai penjelasan, Opsen adalah pajak tambahan yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
Opsen akan dianggap dikenakan pajak untuk pajak kendaraan (PKB), biaya transfer kendaraan (BBNKB) dan pajak mineral non -logam dan batuan (MBLB).