Sosok Nenek Yonih, Meninggal Kelelahan Usai Antre Beli Gas 3 Kg, Nasi Uduknya Andalan Warga Sarapan

Tribuns.com, Tangerang – Daddy Yonih (62), Populasi Jalan Barat, Pamulan Pamulan, Banten, Banten, Senin (2/2/2025).

Dia meninggal di rumahnya setelah pesanan untuk membeli gas dalam distribusi resmi gas di daerahnya. Dikatakan bahwa itu karena kelelahan.

Bukan hanya keluarga yang hilang, tetapi tetangga dan penduduk ada di sekitar rumah mereka. Ya, nenek Yondahy Daily menjual Uduk Rice.

Penjualan adalah kerumunan bagi populasi untuk sarapan.

Nah, presiden RT 001, RW 007 Pamulan Barat, menjelaskan bahwa ibu Yohonh menjual gandum untuk waktu yang lama.

Menara Warung Nasi Uduk telah buka setiap pagi.

Selain uduk, perdagangan bervariasi, yonih yih dari populasi Yonih dari desa Yonih dari populasi dan kopi di museum dan kopi di kopi dan di museum dan di kopi di museum.

“Kami, orang -orang di sini cukup kehilangan Mipok Yonih. Seringkali, jika Anda sarapan, pak rt adalah makanan.

Sementara itu, Nurhadi, kepala RW setempat, telah mengakui bahwa ia sering makan di rumah nasi yoibe.

“Di pagi hari saya suka makan atau minum kopi di stadion,” kata Nurhadi.

Menurutnya, penduduk Jalan Baringin, distrik Pamulan, kota Pamulan, kota Tangelang dikenal.

Terutama almarhum, yang disebut penduduk asli Burringin Jalan.

“Semua orang tahu. Yah, seperti keluarga,” dia membawa Presiden RW7.

Bisnis Yonih (62), penduduk Jalan Barat, Pamulang Barat, Pamulan, Tangelang Selatan, setelah 3 kilo gas, Senin (2/2/2025).

Seorang warga negara bernama Rhahaya mengatakan bahwa Yonih telah jatuh di atas gas LPG di 500 kaki di dekat rumahnya.

Kecelakaan itu dimulai ketika Yihonh mengambil dua silinder gas tanpa 11.00 WIB. 

“Di pagi hari saya bertemu di depan saya, saya bertanya ke mana saya akan pergi, mereka ingin memulai kembali KTP”, Tangerang Selatan, Senin (2/2/2025).

Pada waktu itu Rongaa mengatakan dia ingin bergabung dengan gas, tetapi dia diminta untuk kembali ke pembelian pembelian gas (KTP) untuk menggunakan kartu populasi (KTP).

Yonih telah kembali ke rumah untuk menyelesaikan bisnis, termasuk pembelian sayuran berbayar.

Tak lama setelah korban kembali membeli gas dan membuat istirahat di ruang binatu di dekat pangkalan.

“(Sampai akhir putranya -dalam ketika dia kembali ke rumah segera sebelum membawanya ke silinder gas,” kata Rongaa.

Ketika rumah Yonih tiba di rumah Yonih setelah mengambil gas hijau. 

Yohonh segera mengambang di rumah sakit permanen. Namun, ketika dia tiba di rumah sakit, korban meninggal.

“Dia berkata:” Allahuakbar, Allahuakbar “, saya mengundang Anda untuk mengatakan bahwa saya tidak memiliki (saya menjawab.

Untuk informasi, kepada orang -orang Tangerang Selatan, pembelian pembelian gas tidak dapat didasarkan pada gas. 

Kebijakan ini diterapkan pada kontrol bagian gas sehingga dapat mengarahkan dan mengurangi kemungkinan merusak warga yang memadai.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *