Reporter Tibun Tangrang.com, Ikhwana Mutuah Mico
Tribunnews.com, Tangrang – Yonih yang lebih besar (62), penduduk Buringin Street, Barat, Area Pamulan, Tangrang Selatan, Bann, Banten meninggal setelah LPG 3 -kilogram.
Seorang penduduk bernama Rohia mengatakan bahwa Yoni dilapisi dengan gas LPG sekitar 500 meter di dekat rumahnya. Insiden itu dimulai ketika Yonih terlihat dengan membawa dua silinder gas kosong pada pukul 11.00 WIB.
“Pagi itu, saya masih bertemu di depan saya, saya bertanya ke mana saya pergi, dia bilang dia ingin berbaris untuk bensin untuk mengosongkan silinder gas, tetapi dia disuruh pulang lagi untuk menggunakan KTP,” kata Rouhia Yuniyeh.
Pada saat itu, Rohia mengatakan Yuna mengaku ingin berbaris untuk gas, tetapi dia diminta untuk pulang karena membeli gas bersubsidi hanya dapat menggunakan kartu identitas (KTP).
Korban untuk menyelesaikan perdagangan, termasuk pembayaran sayuran yang dibeli di rumah.
Setelah beberapa saat, korban tetap untuk gas dan beristirahat di binatu di dekat pangkal gas. “(Sampai akhir) oleh putranya -Sa -in -ketika dia segera kembali ke rumah, dia membawa silinder bensin, kata Rouhia.
Kata Rouhia ketika dia pulang. Setelah keberhasilan gas hijau berhasil, Yunia lewat.
Jonieh segera dibawa ke rumah sakit Permata, tetapi sayangnya ketika dia tiba di rumah sakit, korban terbunuh.
“Dia berkata,” Allah, Allah, Allah, “, lalu aku mengundang untuk mengatakan bahwa dia tidak memberi (jawabannya). Aku hanya tidak menulisnya.
Artikel ini diterbitkan untuk Tribune Tribune berjudul Breaking News: Fatigue dikatakan sebagai penduduk orang mati setelah kegiatan 3kg LPG, Yonih