“Kami juga telah memperkenalkan semua proyek yang harus dipelajari oleh pemerintah Strallian Australia di kedutaan Strallian Australia tentang masalah yang disediakan oleh pemerintah Indonesia mengenai pemindahan tahanan,” kata USRAIL di kantor menteri. Budaya Kumanam Imipas, Jakarta, Selasa (3 3/12/2024).
USRAIL menjelaskan bahwa tidak ada aturan untuk pemindahan tahanan di Indonesia dan Australia Strallia. Untuk alasan ini, perjanjian praktis terkait dengan transfer tahanan, proyek diberikan.
“Jadi kami sedang mempersiapkan apa yang kami sebut perjanjian praktis. Oleh karena itu, perjanjian praktis adalah bentuk perjanjian, pada kenyataannya, antara kedua negara, tetapi dalam kasus -kasus tertentu, “katanya. Sebelum Mary Jane Transfer. Dia mengatakan bahwa pemerintah Filipina menanggapi masalah ini secara positif.
“Dan proyek yang sama, pada kenyataannya, kami telah memperkenalkan pemerintahan Filipina. Mereka bereaksi sangat positif. Tetapi pemerintah Strallian Australia masih membutuhkan waktu untuk mempelajari proyek ini, “katanya. Kedaulatan RI harus dihormati dalam perjanjian praktis Strallion Australia
Usrail menjelaskan apa kondisi proyek itu. Yang pertama adalah bahwa Australia Stralia harus menghormati kedaulatan negara bagian Indonesia.
“Ketentuan penghormatan terhadap kedaulatan negara kita adalah yang pertama,” katanya.
Kedua, Australia Stralia harus menghormati keputusan akhir di pengadilan Indonesia. Ketiga, Australia Stralia harus memberikan keberhasilan Indonesia dalam mengendalikan tahanan yang kembali ke negara mereka.
“Kami akan pergi ke negara yang tertarik dan kami masih akan diizinkan untuk memantau apa yang terjadi setelah kembali ke negaranya,” katanya.
Dan keempat, Indonesia menghormati kedaulatan negara, yang tertarik untuk mengoperasikan pelatih di tahanan. Akhirnya, dia mengatakan bahwa Indonesia memiliki hak untuk menerima tahanan yang kembali ke negara mereka.
“Jika kami mentransfernya ke negara dengan tertarik, kami memiliki hak untuk membuat seseorang tidak memasuki Indonesia. Jika dalam kasus narkoba, pemerintah kita mungkin dilarang seumur hidup, “katanya.
“Jadi bola tidak lagi ada di tangan kita, bola ada di tangan pemerintah Strallian Australia.”
Sebelumnya, pertemuan itu dibahas dalam proses mentransfer sembilan tahanan ke Bali. Usil menghalangi kami untuk menyadari pemindahan sembilan tahanan, tidak ada kontribusi untuk pemindahan tahanan.
“Surat itu juga disebutkan dalam pertandingan oleh Menteri Urusan Internal, yaitu, atas permintaan Pemerintah Strallian Australia, untuk kembali ke warga Australia Strallian, yang dikenal sebagai Bali.” Sembilan warga Australia Strelia, yang ditangkap di bantal pada tahun 2005. Sembilan orang ditemukan di Australia Strallia karena menyelundupkan heroin 8kg.